11.0301.0011
TEKNOLOGI INFORMASI BK
A. Konsep Dasar TI BK
Teknologi informasi saat ini sangat penting dipelajari dan
dikuasai oleh masyarakat terlebih kita sebagai seorang mahasiswa, karena dengan
menggunaan teknologi informasi kita dapat mengakses informasi gelobal dengan
sangat cepat sehingga mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam
bimbingan dan konseling layanan tidak harus dilakukan dengan proses tatap muka,
saat ini layanan bimbingan dan konseling juga dapat dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi informasi agar proses bimbingan dan konseling dapat
lebih menarik, interaktif, dan tidak terhambat oleh ruang dan waktu. Akan
tetapi tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan
konseling.
B. Karakteristik TI BK
Adapun yang akan dibahas dalam karakteristik TI BK adalah
sebagai berikut :
1. TI Secara Umum
Teknologi Infomasi yang disingkat TI atau sering
disebut IT memiliki banyak sekali pengertian. Namun ada baiknya kita mengetahui
pengertian teknologi informasi dari orang yang tepat. Hal itu tentu diperlukan
untuk mendapatkan definisi yang objektif. Kita simak beberapa pengertian
teknologi informasi dari para pakar yang dapat dijadikan acuan agar tidak ada lagi
perdebatan hanya untuk sebuah definisi.
Menurut Haag & Keen pada tahun 1996, mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat
yang membantu Anda untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, TI dianggap alat
yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan
informasi yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat tersebut. Alat-alat
ini adalah komputer beserta software-software pendukungnya.
Senada dengan pendapat diatas pada tahun 1999
Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dia
melihat TI tidak hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan
untuk pemrosessan dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena
Martin juga memasukan teknologi komunikasi yang digunakan untuk melakukan
pengiriman informasi.
Dari kedua definisi yang dikemukakan oleh ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer
dan teknologi telekomunikasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
individu (brainware).
2. TI Dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian
bantuan kepada individu (siswa), saat ini dapat dilakuan dengan cara
memanfaatkan TI yang sedang berkembang namun tidak boleh terlepas dari
azas-azas dan kode etik bimbingan dan konseling. Tujuan digunakannya teknologi
informasi dalam proses bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut : Easy to
use (mudah digunakan), Easy to manage (mudah di atur), Simple (tidak rumit),
dan Dynamic (Dinamis).
3. Macam – macam sarana konseling yang
sudah menggunakan Teknologi Informasi sebagai media layanan
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi saat
ini sangatlah pesat. Penggunaan teknologi yang mampu membantu serta mempermudah
segala pekerjaan manusia sudah dipergunakan di berbagai bidang. Begitupun
Profesi Bimbingan dan Konseling yang melakukan inovasi-inovasi terhadap
pelayanannya agar mempermudah akses para konseli yang membutuhkan bantuan
dimanapun dan kapanpun. Melihat kebutuhan akan teknologi dalam proses konseling
maka profesi ini membuat suatu rancangan terbaru untuk mengembangkan pelayanan
yang mengikuti perkembangan zaman. Perubahan terhadap pelayanan tersebut berupa
beberapa media konseling, contohnya : Konseling menggunakan bantuan komputer,
telepon, radio/televisi, dan internet.
4. Kelebihan Bimbingan Konseling
Melalaui Teknologi Informasi
Kelebihan atau keuntungan pelayanan bimbingan konseling
melalui teknologi informasi, diantaranya :
a. Pelayanan melalui teknologi
informasi mudah di akses dan dijangkau.
b. Tidak membutuhkan biaya transportasi untuk bertatap
muka.
c. Klien lebih mau terbuka berbicara
tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara face to face, sehingga ia dapat lebih
siap dan terbuka menceritkan segala permasalahannya.
d. Pelayanan melalui teknologi
informasi dan komunikasi berbasis individu.
e. Konselor dapat menyesuaikan kesiapan
klien dalam mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan
meningkatkan keterampilan kliennya.
5. Kelemahan Bimbingan Konseling
Melalaui Teknologi Informasi
Selain kelebihan adapula kelemahan dalam pelayanan bimbingan
konseling melalui teknologi informasi, diantaranya:
a. Konselor tidak dapat memastikan
bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak.
b. Diperlukan perangkat khusus agar
pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi dapat terlaksana dan
perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak samua orang dapat
memanfaatkannya.
c. Informasi yang diterima dan diberitakan
sangat terbatas, komunikasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi tidak biasa
segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman.
d. Belum terdapat data-data, fakta atau
informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah dengan teknik
pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
e. Permasalahan yang dihadapi oleh
klien beraneka ragam dalam emosi sehingga kadang-kadang konselor mengabaikan
segi-segi yang penting dalam proses konseling.
C. Latar Belakang TI BK
Dalam era gelobalisasi seperti saat ini teknologi informasi
adalah suatu hal yang sangat penting dipelajari dan harus dikuasi dengan baik
oleh setiap orang. Konselor yang bertugas sebagai pelaksana bimbingan dan
konseling, harus memenuhi standar utama yaitu memiliki kemampuan atau kualitas
pribadi yang sifatnya profesional demi tercapainya keberhasilan melakukan
layanan bimbingan dan konseling. Ketika klien berharap atau menuntut kenyamanan
dalam proses layanan, maka konselor seyogyanya memikirkan dan menciptakan
cara-cara, strategi, maupun metode baru dalam pelayanan konseling sehingga
sifatnya inovatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi
konselor dalam aspek penguasaan teknologi, pengembangan pemikiran yang
inovatif, serta menghilangkan image negatif di lapangan, yang mengatakan
konselor sebagai polisi sekolah maupun kinerja konselor sama dengan guru mata
pelajaran.
Sementara itu, kehadiran teknologi informasi dalam konteks
bimbingan konseling dapat dijadikan sebagai media baru (new media) untuk
membantu individu mengarahkan diri dan menyelesaikan masalah dalam hidup.
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat “multireferensial”.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi berbasis
komputer, sejak tahun 1980-an peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam
bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003) bidang yang telah
banyak memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan karier dan bimbingan dan
konseling pendidikan.
Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan
perkembangan teknologi komputer interaksi antara konselor dengan individu yang
dilayaninya (klien) tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi
dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam
bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan pula, bahwa perkembangan dalam
bidang teknologi komunikasi menuntut kesiapan dan adaptasi konselor dalam
penguasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran
konselor didalamnya mencakup pula sebagai ilmuwan sebagaimana dikemukakan oleh
McDaniel bahwa konselor adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus
mampu mengembangkan pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan konseling, baik
berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan
penelitian.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan isi dari makalah yang telah kami susun, dapat
disimpulkan bahwa dalam pembahasan mengenai konsep dasar teknologi informasi bimbingan
dan konseling kita harus memperhatikan tiga aspek penting (1) karakteristik TI
BK, (2) latar belakang TI BK, dan (3) dasar pertimbangan penggunaan TI BK.
Hal ini penting untuk diperhatikan karena dalam bimbingan
dan konseling layanan tidak harus dilakukan dengan proses tatap muka, saat ini
layanan bimbingan dan konseling juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi informasi agar proses bimbingan dan konseling dapat lebih menarik,
interaktif, dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Akan tetapi tetap
memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling, agar clien
merasa tetap aman dan nyaman dengan proses konseling yang dilakukan.
B.
Saran
Dengan kecanggihan TI saat ini yang memudahkan kita dalam
melakukan suatu pekerjaan hendaknya kita sebagai masyarakat tidak terlalu
tergantung pada kecanggihan yang bersifat instan tersebut, karena dapat
mempersempit kreatifitas kita dalam mengembangkan suatu pemikiran yang kreatif
contohnya budaya copy paste dalam setiap mengerjakan tugas. Itu akan memgurangi kreativitas
seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
1. Chandra
Gunawan Tegar. “Pengertian Teknologi Informasi”. Dalam
2. Hady
BK. “Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi”.
Dalam http://blogspot.com/2012/01/fungsi-dan-peranan-teknologi-informasi.html.
Diakses pada bulan September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar