Rabu, 10 Juli 2013

TEKNOLOGI INFORMASI BK

Lutfi Kumalasari Hasanah
11.0301.0011




TEKNOLOGI INFORMASI BK



A.  Konsep Dasar TI BK
Teknologi informasi saat ini sangat penting dipelajari dan dikuasai oleh masyarakat terlebih kita sebagai seorang mahasiswa, karena dengan menggunaan teknologi informasi kita dapat mengakses informasi gelobal dengan sangat cepat sehingga mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam bimbingan dan konseling layanan tidak harus dilakukan dengan proses tatap muka, saat ini layanan bimbingan dan konseling juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi agar proses bimbingan dan konseling dapat lebih menarik, interaktif, dan tidak terhambat oleh ruang dan waktu. Akan tetapi tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling.

B.  Karakteristik TI BK
Adapun yang akan dibahas dalam karakteristik TI BK adalah sebagai berikut : 
1.  TI Secara Umum
Teknologi Infomasi yang disingkat TI atau sering disebut IT memiliki banyak sekali pengertian. Namun ada baiknya kita mengetahui pengertian teknologi informasi dari orang yang tepat. Hal itu tentu diperlukan untuk mendapatkan definisi yang objektif. Kita simak beberapa pengertian teknologi informasi dari para pakar yang dapat dijadikan acuan agar tidak ada lagi perdebatan hanya untuk sebuah definisi.
Menurut Haag & Keen pada tahun 1996, mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu Anda untuk bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Dalam hal ini, TI dianggap alat yang digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat tersebut. Alat-alat ini adalah komputer beserta software-software pendukungnya.
Senada dengan pendapat diatas pada tahun 1999 Martin mendefinisikan Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Dia melihat TI tidak hanya sebagai teknologi komputernya saja yang dipergunakan untuk pemrosessan dan penyimpanan data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena Martin juga memasukan teknologi komunikasi yang digunakan untuk melakukan pengiriman informasi.
Dari kedua definisi yang dikemukakan oleh ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh individu (brainware).
2.      TI  Dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), saat ini dapat dilakuan dengan cara memanfaatkan TI yang sedang berkembang namun tidak boleh terlepas dari azas-azas dan kode etik bimbingan dan konseling. Tujuan digunakannya teknologi informasi dalam proses bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut : Easy to use (mudah digunakan), Easy to manage (mudah di atur), Simple (tidak rumit), dan Dynamic (Dinamis).


3.      Macam – macam sarana konseling yang sudah menggunakan Teknologi Informasi sebagai media layanan
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Penggunaan teknologi yang mampu membantu serta mempermudah segala pekerjaan manusia sudah dipergunakan di berbagai bidang. Begitupun Profesi Bimbingan dan Konseling yang melakukan inovasi-inovasi terhadap pelayanannya agar mempermudah akses para konseli yang membutuhkan bantuan dimanapun dan kapanpun. Melihat kebutuhan akan teknologi dalam proses konseling maka profesi ini membuat suatu rancangan terbaru untuk mengembangkan pelayanan yang mengikuti perkembangan zaman. Perubahan terhadap pelayanan tersebut berupa beberapa media konseling, contohnya : Konseling menggunakan bantuan komputer, telepon, radio/televisi, dan internet.
4.      Kelebihan Bimbingan Konseling Melalaui Teknologi Informasi
Kelebihan atau keuntungan pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya :
a.    Pelayanan melalui teknologi informasi  mudah di akses dan dijangkau.
b.    Tidak membutuhkan biaya transportasi untuk bertatap muka.
c.    Klien lebih mau terbuka berbicara tentang masalahnya karena ia tidak berkomunikasi secara  face to face, sehingga ia dapat lebih siap dan terbuka menceritkan segala permasalahannya.
d.   Pelayanan melalui teknologi informasi dan komunikasi berbasis individu.
e.    Konselor dapat menyesuaikan kesiapan klien dalam mengambil tindakan yang diperlukan, memotivasi diri, dan meningkatkan keterampilan kliennya.


5.      Kelemahan Bimbingan Konseling Melalaui Teknologi Informasi
Selain kelebihan adapula kelemahan dalam pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi, diantaranya:
a.    Konselor tidak dapat memastikan bahwa kliennya benar-benar seruis atau tidak.
b.    Diperlukan perangkat khusus agar pelayanan bimbingan konseling melalui teknologi informasi dapat terlaksana dan perangkat tersebut tidak murah, sehingga tidak samua orang dapat memanfaatkannya.
c.    Informasi yang diterima dan diberitakan sangat terbatas, komunikasi satu arah, klasifikasi dan eksplorasi tidak biasa segera dilakukan, sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahpahaman.
d.    Belum terdapat data-data, fakta atau informasi yang objektif dari klien, sehingga pemecahan masalah dengan teknik pendekatan ini pada akhirnya akan kabur.
e.     Permasalahan yang dihadapi oleh klien beraneka ragam dalam emosi sehingga kadang-kadang konselor mengabaikan segi-segi yang penting dalam proses konseling.

C.   Latar Belakang TI BK
Dalam era gelobalisasi seperti saat ini teknologi informasi adalah suatu hal yang sangat penting dipelajari dan harus dikuasi dengan baik oleh setiap orang. Konselor yang bertugas sebagai pelaksana bimbingan dan konseling, harus memenuhi standar utama yaitu memiliki kemampuan atau kualitas pribadi yang sifatnya profesional demi tercapainya keberhasilan melakukan layanan bimbingan dan konseling. Ketika klien berharap atau menuntut kenyamanan dalam proses layanan, maka konselor seyogyanya memikirkan dan menciptakan cara-cara, strategi, maupun metode baru dalam pelayanan konseling sehingga sifatnya inovatif. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pribadi konselor dalam aspek penguasaan teknologi, pengembangan pemikiran yang inovatif, serta menghilangkan image negatif di lapangan, yang mengatakan konselor sebagai polisi sekolah maupun kinerja konselor sama dengan guru mata pelajaran.
Sementara itu, kehadiran teknologi informasi dalam konteks bimbingan konseling dapat dijadikan sebagai media baru (new media) untuk membantu individu mengarahkan diri dan menyelesaikan masalah dalam hidup. Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat “multireferensial”. Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi berbasis komputer, sejak tahun 1980-an peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003) bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan karier dan bimbingan dan konseling pendidikan.
Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer interaksi antara konselor dengan individu yang dilayaninya (klien) tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan pula, bahwa perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi menuntut kesiapan dan adaptasi konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran konselor didalamnya mencakup pula sebagai ilmuwan sebagaimana dikemukakan oleh McDaniel bahwa konselor adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus mampu mengembangkan pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan penelitian.


PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan isi dari makalah yang telah kami susun, dapat disimpulkan bahwa dalam pembahasan mengenai konsep dasar teknologi informasi bimbingan dan konseling kita harus memperhatikan tiga aspek penting (1) karakteristik TI BK, (2) latar belakang TI BK, dan (3) dasar pertimbangan penggunaan TI BK.
Hal ini penting untuk diperhatikan karena dalam bimbingan dan konseling layanan tidak harus dilakukan dengan proses tatap muka, saat ini layanan bimbingan dan konseling juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi agar proses bimbingan dan konseling dapat lebih menarik, interaktif, dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Akan tetapi tetap memperhatikan azas-azas dan kode etik dalam bimbingan dan konseling, agar clien merasa tetap aman dan nyaman dengan proses konseling yang dilakukan.

B.      Saran
Dengan kecanggihan TI saat ini yang memudahkan kita dalam melakukan suatu pekerjaan hendaknya kita sebagai masyarakat tidak terlalu tergantung pada kecanggihan yang bersifat instan tersebut, karena dapat mempersempit kreatifitas kita dalam mengembangkan suatu pemikiran yang kreatif contohnya budaya copy paste dalam setiap mengerjakan tugas. Itu akan memgurangi kreativitas seseorang.
           


DAFTAR PUSTAKA

1.      Chandra Gunawan Tegar. “Pengertian Teknologi Informasi”. Dalam
2.      Hady BK. “Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi”.
Dalam http://blogspot.com/2012/01/fungsi-dan-peranan-teknologi-informasi.html. Diakses pada bulan September 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar