NPM : 11. 0301. 0043
Layanan
Bimbingan Konseling berbasis Teknologi Informasi
Ema Sefriana (11.0301.0043)
Email : emasefriana90@gmail.com
Progam Studi Bimbingan dan
Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl.Tidar no.21,Magelang
Abstrak
Berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan perwujudan terjadinya perubahan kearah
positif. Teknologi juga dapat
dikatakan sebagai hasil budaya manusia karena merupakan hasil dari gagasan
manusia yang akhirnya melahirkan sebuah karya dan dapat menunjang kehidupan
manusia.
Bimbingan konseling sebagai
bagian integral dari pelayanan pendidikan juga tak luput dari sentuhan –
sentuhan peningkatan peran TI. Proses penyampaian dalam melakukan proses pelayanannya
menggunakan berbagai pelayanan dengan berbagai pertimbangan melihat dari sudut
kebutuhan konseli. Mengikuti perkembangan zaman maka dalam melakukan pelayanan
atau proses konseling Bimbingan dan Konseling pun menggunakan sistem teknologi
informasi dalam melakukan proses konseling, agar mempermudah komunikasi.
Inovasi layanan bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi,ada berbagai tujuan dan metode-metode yang dipakai menggunakan
teknologi informasi ini. Konselor mungkin dapat memulainya dengan merancang
sebuah bentuk layanan berbasis teknologi informasi.
Kata Kunci : teknologi
informasi,tujuan TI dalam BK,metode pembelajaran
A. Pendahuluan
Pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Guru Bimbingan Konseling / Konselor di sekolah memberikan pelayanan
berkaitan Pengembangan Diri, sesuai minat dan bakat serta mempertimbangkan
tahapan tugas perkembangan peserta didik dalam lingkup perkembangan zaman ini.
Guru
Bimbingan Konseling / Konselor bersama Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran menjadi
pendamping dalam setiap proses pembelajaran. Hal itu dimaksudkan untuk membantu
peserta didik agar mampu menuntaskan seluruh mata pelajaran seoptimal mungkin
sesuai dengan potensi kemampuan akademik, bakat dan minatnya, sehingga hambatan
dan kemungkinan kegagalan sudah dapat diprediksi, diketahui dan dibimbing sejak
dini. Selain itu, untuk membimbing peserta didik dalam menentukan pilihannya
secara mandiri dan mampu mengambil keputusan.
Melihat
kebutuhan diatas maka Bimbingan dan Konseling dalam melakukan proses
pelayanannya menggunakan berbagai pelayanan dengan berbagai pertimbangan
melihat dari sudut kebutuhan konseli. Mengikuti perkembangan zaman maka dalam
melakukan pelayanan atau proses konseling Bimbingan dan Konseling pun
menggunakan sistem teknologi informasi dalam melakukan proses konseling, agar
mempermudah komunikasi,sehingga konselor dapat memulainya dengan pengenalan
teknologi informasi ini kepada siswa.
B. Tujuan penggunaan TI
dalam BK
Pada umumnya bimbingan dan konseling dengan memanfaakan
TI memiliki tujuan umum yaitu membantu siswa/ peserta didik memperoleh
kehidupan yang membahagiakan serta berkembangnya potensi secara optimal melalui layanan bimbingan
dan konseling. Namun, secara lebih
spesifik bimbingan dan konseling mmemiliki tujuan sebagai berikut:
a) Untuk mempermudah konselor
dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik.
Kemudahan akses dan penyimpanan serta pengolahan data yang didapat melalui
penggunaan TI menjadi alasan utama mudahnya konselor dalam memberikan layanan
bagi peserta didik.
b) Memberikan alat bantu baik
bagi siswa maupun konselor dalam upaya melakukan investigasi tentang minat,
bakat, serta pilihan – pilihan karir, statistik pekerjaan dan pendidikan yang
dibutuhkan untuk memperoleh capaian karir tertentu serta mengintai kesempatan
yang bisa didapat.
c) Membantu siswa dalam
mencapai kesadaran diri, melakukan eksplorasi diri, memecahkan masalah –
masalah pribadi serta sosial dan mengembangkan keterampilan dalam mengambil
keputusan dalam setiap masalah yang dihadapi.
d) Untuk meningkatkan minat
atau daya tarik siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yang
diselenggarakan oleh konselor. Melalui perangkat multimedia yang disajikan oleh
konselor siswa akan tertarik untuk memahami materi layanan yang tentunya
penting bagi perkembangannya dalam menjalani kehidupan secara mandiri.
e) Mempermudah akses siswa
dalam memperoleh layanan bimbingan dan konsleling serta berbagai macam sumber
informasi yang penting bagi pengenbangan diri siswa.
Tujuan-tujuan
diatas akan tercapai jika saja sistem serta manajemen instansi pendidikan
memberikan dukungan penuh bagi para konselor di lapangan dengan memberikan
sarana dan pra-sarana yang dibutuhkan. Selain itu, peningkatan kompetensi
sumber daya manusia BK (Konselor) terutama yang berkaitan dalam penggunaan alat
berteknologi tinggi baik software maupun hardware juga
sangat dibutuhkan.
C. Metode Penggunaan TI dalam
BK
Pemanfaatan TI dalam
berbagai kesempatan layanan bimbingan dan konseling, pada umumnya menggunakan dua
metode yaitu:
1. Online
Kata online diartikan
adalah sebagai komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan (seperti
Internet) dan siap untuk digunakan (atau digunakan oleh) komputer atau
perangkat lain. Dengan kata lain, online juga mengandung arti
hubungan telekomunikasi peer to peeryang membuat dua manusia
terhubung. E-counseling adalah istilah yang lazim digunakan
untuk menggambarkan proses konseling secaraonline. Layanan ini merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh konselor dalam mengurangi masalah
yang dihadapi oleh klien. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, hal
Ini merupakan tantangan bagi konselor, sehingga konselor secara otomatis
dituntut untuk berpartisipasi dan menguasainya, kondisi ini memungkin
pelaksanaan konseling tidak hanya dilakukan tatap muka di ruang tertutup,
tetapi dapat dilakukan melalui format jarak jauh.
Beberapa
cara yang bisa digunakan antara lain adalah:
a) Web Blog sebagai penyedia
informasi bagi peserta didik tentang segala hal yang dibutuhkan dalam
mengembangkan dirinya.
b) Chatting, metode ini biasanya
digunakan untuk konseling jarak jauh yang memerlukan penanganan segera namun
terhalang jarak dan waktu.
c) E-mail, surat elektronik sekarang
menjadi trend karena media yang dianggap cepat dan terjaga privasinya untuk
menyampaikan aspirasi maupun curahan hati kepada konselor.
d) Short Message Service
(SMS),
adalah media yang paling digemari karena semakin terjangkaunya perangkat yang
dibutuhkan guna tersampaikannya pesan yang dingin disampaikan dari siswa pada
konselor maupun sebaliknya.
e) Telephone, sama seperti chatting media
ini juga sering digunakan sebagai media konseling secara langsung terutama
dengan mulai adanya teknologi video call yang dapat
menampilkan ekspresi wajah siswa dalam konseling.
Beberapa metode diatas
dapat dijalankan jika tersedia perangkat berupa HP/ Telepone, PC (Personal
Computer), laptop modem dan beberapa sarana pendukung yang lain seperti
koneksi internet dan headphone.
2. Offline
Penggunaan teknologi dalam
layanan bimbingan dan konseling dengan mode offline (tidak
tersambung dengan ineternet maupun media komunikasi jarak jauh yang lain) lebih
pada pemanfaatan komputer sebagai media pengolah data serta alat bantu dalam
layanan bimbingan dan konseling mislanya dengan menggunakan beberapa program
komputer seperti microsoft power point, video player dan
beberapa media interkatif lain dalam melayani siswa. Selain itu, beberapa
program pengolah data seperti micdrosoft excel dan microsoft
access serta visual basic kini tersedia terutama
dalam membantu konselor dalam menampilkan layanan yang prima terhadap peserta
didik.
D. Berbagai Produk TI dalam
Layanan Bimbingan dan Konseling
Produk teknologi informasi
yang umumnya dipakai dalam bimbingan dan konseling adalah berbagai program
komputer yang dapat dijadikan sebagai alat bantu pelayanan. Baik yang sifatnya
sebagai pengolah data maupun sebagai media pelayanan langsung untuk peserta
didik. Beberapa program yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
a) Media berbasis Power Point
Media
yang disusun dengan basic power point biasanya adalah materi presentasi materi
layanan bimbingan dan konseling. Baik yang sifatnyaice breaking maupun
yang penuh dengan materi yang harus dipahami dan dikuasai peserta didik dalam
berkembang mencapai tujuan dan cita-cita pendidikannya secara optimal.
b) Media berbasis Microsoft
Excel
Media
berbasis Microsoft Excel biasanya digunakan dalam mengolah dan menganalisis
data sebagai sumber informasi utama dalam memberikan layanan kepada peserta
didik. Banyak dari program-program komputer yang menggunakan excel kini
mendapatkan sambutan positif dari konselor sebagai pengguna.Beberapa produk
yang menggunakan excel sebagai basis utamanya antara lain
adalah pengolah data DCM, Sosiometri, slef-esteem dan locus
of control, multiple intelegence dan AUM PTSDL berbasis computer. bentuk aplikasi
instumentasi berbasis komputer yang dapat membantu konselor dalam mengolah data
untuk memahami siswanya.
Program
seperti yang disebutkan diatas adalah beberapa instrumen need
assesment sebagai dasar penyusunan program layanan bimbingan dan
konseling berbasis kebutuhan siswa. dengan adanya program pengolah data ini,
niscaya pkerjaan konselor bisa lebih efisisen dan produktif karena sipermudah
dengan program-program pendukung.
IKMS (Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa).Aplikasi ini merupakan sebuah
kesatuan dari mulai check list kebutuhan layanan siswa
sebagai need assesment serta pengolah data untuk menyusun
program layanan hingga pada penyusunan satuan layanan maupun satuan pendukung
BK. merupakan produk yang dilengkapi dengan adanya sosiogram melalui grafik
excel yang diharapkan mempermudah pemahaman konselor terhadap kemampuan
interaktifitas peserta didik. Aplikasi Instrumentasi Terpadu berbasis Komputer
dengan instrumen yang lebih lengkap dan kompleks terutama dalam membantu
pemahaman diri konselor terhadap peserta didik dan peserta didik terhadap
dirinya.
c) Aplikasi dengan Software
Developer lain.
Selain
dengan perangkat program Excel, telah disusun pula program pendukung BK yang
lain dengan basis visual basic dan Delphi dengan orientasi sama,
yaitu mempermudah konselor dalam menganalisis perkembangan siswa. Beberapa
program itu ada yang buatan dalam negeri ada pula yang produk luar negeri.Perangkat lunak pertama
yang bisa deitemui adalah program sociogram.
Program
ini adalah pengolah data yang membantu konselor dalam membuat sosiogram atau grafik
sosiometri dari interaksi individu dalam kelompok. Dengan menu yang lebih
lengkap kemudian Ladys Group membuat program yang
dilengkapi dengan berbagai indeks interaksi sosial, sosiogram serta keleluasaan
dalam memilih tema hubungan sosial dalam sebuah kelompok.
Pada
tahun 2007 Universitas Pendidikan Indonesia meluncurkan ATP(Analisis Tugas
Perkembangan) yang merupakan program pengolah data ITP (Inventori Tugas
Perkembangan) dari mulai jenjang siswa SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi.
Program ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana tingkat ketercapaian
masing-masing tugas perkembangan yang harus dijalanai peserta didik baik pada
jenjang SD, SMP maupun SMA hingga Mahasiswa pada Perguruan Tinggi.
Pada bidang bimbingan
karir, Hartono (2009) menciptakan PLABK-SMA (Perangkat Lunak Analisis Bimbingan
Karir untuk SMA) sebagai produk Disertasinya di Universitas Negeri Malang.
Program ini bertujuan untuk membantu siswa memahami diri, informasi karir dan
pada akhirnya mampu memutuskan pilihan karir secara mandiri. Konten-konten yang
ada dalam program ini bisa selalu di update sehingga
informasi-informasi yang ada lebih relevan sesuai dengan perkembangan zaman.
Berbagai program diatas adalah gambaran betapa
banyaknya produk teknologi informasi yang seharusnya bisa dimanfaatkan dalam layanan
bimbingan dan konseling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar