Rabu, 10 Juli 2013

Layanan BK berbasis Teknologi Informasi

Nama : Ema Sefriana
NPM : 11. 0301. 0043



Layanan Bimbingan Konseling berbasis Teknologi Informasi

Ema Sefriana (11.0301.0043)
Email : emasefriana90@gmail.com

Progam Studi Bimbingan dan Konseling
 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl.Tidar no.21,Magelang

Abstrak

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan perwujudan terjadinya perubahan kearah positif. Teknologi juga dapat dikatakan sebagai hasil budaya manusia karena merupakan hasil dari gagasan manusia yang akhirnya melahirkan sebuah karya dan dapat menunjang kehidupan manusia.
Bimbingan konseling sebagai bagian integral dari pelayanan pendidikan juga tak luput dari sentuhan – sentuhan peningkatan peran TI. Proses penyampaian dalam melakukan proses pelayanannya menggunakan berbagai pelayanan dengan berbagai pertimbangan melihat dari sudut kebutuhan konseli. Mengikuti perkembangan zaman maka dalam melakukan pelayanan atau proses konseling Bimbingan dan Konseling pun menggunakan sistem teknologi informasi dalam melakukan proses konseling, agar mempermudah komunikasi. Inovasi layanan bimbingan dan konseling dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi,ada berbagai tujuan dan metode-metode yang dipakai menggunakan teknologi informasi ini. Konselor mungkin dapat memulainya dengan merancang sebuah bentuk layanan berbasis teknologi informasi.

Kata Kunci : teknologi informasi,tujuan TI dalam BK,metode pembelajaran


A. Pendahuluan
Pada penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Guru Bimbingan Konseling / Konselor di sekolah memberikan pelayanan berkaitan Pengembangan Diri, sesuai minat dan bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangan peserta didik dalam lingkup perkembangan zaman ini.
            Guru Bimbingan Konseling / Konselor bersama Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran menjadi pendamping dalam setiap proses pembelajaran. Hal itu dimaksudkan untuk membantu peserta didik agar mampu menuntaskan seluruh mata pelajaran seoptimal mungkin sesuai dengan potensi kemampuan akademik, bakat dan minatnya, sehingga hambatan dan kemungkinan kegagalan sudah dapat diprediksi, diketahui dan dibimbing sejak dini. Selain itu, untuk membimbing peserta didik dalam menentukan pilihannya secara mandiri dan mampu mengambil keputusan.
            Melihat kebutuhan diatas maka Bimbingan dan Konseling dalam melakukan proses pelayanannya menggunakan berbagai pelayanan dengan berbagai pertimbangan melihat dari sudut kebutuhan konseli. Mengikuti perkembangan zaman maka dalam melakukan pelayanan atau proses konseling Bimbingan dan Konseling pun menggunakan sistem teknologi informasi dalam melakukan proses konseling, agar mempermudah komunikasi,sehingga konselor dapat memulainya dengan pengenalan teknologi informasi ini kepada siswa.

B. Tujuan penggunaan TI dalam BK
Pada umumnya bimbingan dan konseling dengan memanfaakan TI memiliki tujuan umum yaitu membantu siswa/ peserta didik memperoleh kehidupan yang membahagiakan serta berkembangnya potensi secara optimal melalui layanan bimbingan dan konseling. Namun, secara lebih spesifik bimbingan dan konseling mmemiliki tujuan sebagai berikut:
a)      Untuk mempermudah konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik. Kemudahan akses dan penyimpanan serta pengolahan data yang didapat melalui penggunaan TI menjadi alasan utama mudahnya konselor dalam memberikan layanan bagi peserta didik.
b)      Memberikan alat bantu baik bagi siswa maupun konselor dalam upaya melakukan investigasi tentang minat, bakat, serta pilihan – pilihan karir, statistik pekerjaan dan pendidikan yang dibutuhkan untuk memperoleh capaian karir tertentu serta mengintai kesempatan yang bisa didapat.
c)      Membantu siswa dalam mencapai kesadaran diri, melakukan eksplorasi diri, memecahkan masalah – masalah pribadi serta sosial dan mengembangkan keterampilan dalam mengambil keputusan dalam setiap masalah yang dihadapi.
d)      Untuk meningkatkan minat atau daya tarik siswa terhadap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan oleh konselor. Melalui perangkat multimedia yang disajikan oleh konselor siswa akan tertarik untuk memahami materi layanan yang tentunya penting bagi perkembangannya dalam menjalani kehidupan secara mandiri.
e)      Mempermudah akses siswa dalam memperoleh layanan bimbingan dan konsleling serta berbagai macam sumber informasi yang penting bagi pengenbangan diri siswa.
Tujuan-tujuan diatas akan tercapai jika saja sistem serta manajemen instansi pendidikan memberikan dukungan penuh bagi para konselor di lapangan dengan memberikan sarana dan pra-sarana yang dibutuhkan. Selain itu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia BK (Konselor) terutama yang berkaitan dalam penggunaan alat berteknologi tinggi baik software maupun hardware juga sangat dibutuhkan.

C. Metode Penggunaan TI dalam BK
            Pemanfaatan TI dalam berbagai kesempatan layanan bimbingan dan konseling, pada umumnya menggunakan dua metode yaitu:
1. Online
            Kata online diartikan adalah sebagai komputer atau perangkat yang terhubung ke jaringan (seperti Internet) dan siap untuk digunakan (atau digunakan oleh) komputer atau perangkat lain. Dengan kata lain, online juga mengandung arti hubungan telekomunikasi peer to peeryang membuat dua manusia terhubung. E-counseling adalah istilah yang lazim digunakan untuk menggambarkan proses konseling secaraonline. Layanan ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh konselor dalam mengurangi masalah yang dihadapi oleh klien. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, hal Ini merupakan tantangan bagi konselor, sehingga konselor secara otomatis dituntut untuk berpartisipasi dan menguasainya, kondisi ini memungkin pelaksanaan konseling tidak hanya dilakukan tatap muka di ruang tertutup, tetapi dapat dilakukan melalui format jarak jauh.
Beberapa cara yang bisa digunakan antara lain adalah:
a)      Web Blog sebagai penyedia informasi bagi peserta didik tentang segala hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan dirinya.
b)      Chatting, metode ini biasanya digunakan untuk konseling jarak jauh yang memerlukan penanganan segera namun terhalang jarak dan waktu.
c)      E-mail, surat elektronik sekarang menjadi trend karena media yang dianggap cepat dan terjaga privasinya untuk menyampaikan aspirasi maupun curahan hati kepada konselor.
d)      Short Message Service (SMS), adalah media yang paling digemari karena semakin terjangkaunya perangkat yang dibutuhkan guna tersampaikannya pesan yang dingin disampaikan dari siswa pada konselor maupun sebaliknya.
e)      Telephone, sama seperti chatting media ini juga sering digunakan sebagai media konseling secara langsung terutama dengan mulai adanya teknologi video call yang dapat menampilkan ekspresi wajah siswa dalam konseling.

Beberapa metode diatas dapat dijalankan jika tersedia perangkat berupa HP/ Telepone, PC (Personal Computer), laptop modem dan beberapa sarana pendukung yang lain seperti koneksi internet dan headphone.
2. Offline
            Penggunaan teknologi dalam layanan bimbingan dan konseling dengan mode offline (tidak tersambung dengan ineternet maupun media komunikasi jarak jauh yang lain) lebih pada pemanfaatan komputer sebagai media pengolah data serta alat bantu dalam layanan bimbingan dan konseling mislanya dengan menggunakan beberapa program komputer seperti microsoft power pointvideo player dan beberapa media interkatif lain dalam melayani siswa. Selain itu, beberapa program pengolah data seperti micdrosoft excel dan microsoft access serta visual basic kini tersedia terutama dalam membantu konselor dalam menampilkan layanan yang prima terhadap peserta didik.

D. Berbagai Produk TI dalam Layanan Bimbingan dan Konseling
            Produk teknologi informasi yang umumnya dipakai dalam bimbingan dan konseling adalah berbagai program komputer yang dapat dijadikan sebagai alat bantu pelayanan. Baik yang sifatnya sebagai pengolah data maupun sebagai media pelayanan langsung untuk peserta didik. Beberapa program yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
a)      Media berbasis Power Point
            Media yang disusun dengan basic power point biasanya adalah materi presentasi materi layanan bimbingan dan konseling. Baik yang sifatnyaice breaking maupun yang penuh dengan materi yang harus dipahami dan dikuasai peserta didik dalam berkembang mencapai tujuan dan cita-cita pendidikannya secara optimal.
b)      Media berbasis Microsoft Excel
            Media berbasis Microsoft Excel biasanya digunakan dalam mengolah dan menganalisis data sebagai sumber informasi utama dalam memberikan layanan kepada peserta didik. Banyak dari program-program komputer yang menggunakan excel kini mendapatkan sambutan positif dari konselor sebagai pengguna.Beberapa produk yang menggunakan excel sebagai basis utamanya antara lain adalah pengolah data DCM, Sosiometri, slef-esteem dan locus of control, multiple intelegence dan AUM PTSDL berbasis computer. bentuk aplikasi instumentasi berbasis komputer yang dapat membantu konselor dalam mengolah data untuk memahami siswanya.
            Program seperti yang disebutkan diatas adalah beberapa instrumen need assesment sebagai dasar penyusunan program layanan bimbingan dan konseling berbasis kebutuhan siswa. dengan adanya program pengolah data ini, niscaya pkerjaan konselor bisa lebih efisisen dan produktif karena sipermudah dengan program-program pendukung. IKMS (Identifikasi Kebutuhan Masalah Siswa).Aplikasi ini merupakan sebuah kesatuan dari mulai check list kebutuhan layanan siswa sebagai need assesment serta pengolah data untuk menyusun program layanan hingga pada penyusunan satuan layanan maupun satuan pendukung BK. merupakan produk yang dilengkapi dengan adanya sosiogram melalui grafik excel yang diharapkan mempermudah pemahaman konselor terhadap kemampuan interaktifitas peserta didik. Aplikasi Instrumentasi Terpadu berbasis Komputer dengan instrumen yang lebih lengkap dan kompleks terutama dalam membantu pemahaman diri konselor terhadap peserta didik dan peserta didik terhadap dirinya.
c)      Aplikasi dengan Software Developer lain.
            Selain dengan perangkat program Excel, telah disusun pula program pendukung BK yang lain dengan basis visual basic dan Delphi dengan orientasi sama, yaitu mempermudah konselor dalam menganalisis perkembangan siswa. Beberapa program itu ada yang buatan dalam negeri ada pula yang produk luar negeri.Perangkat lunak pertama yang bisa deitemui adalah program sociogram.
            Program ini adalah pengolah data yang membantu konselor dalam membuat sosiogram atau grafik sosiometri dari interaksi individu dalam kelompok. Dengan menu yang lebih lengkap kemudian Ladys Group membuat program yang dilengkapi dengan berbagai indeks interaksi sosial, sosiogram serta keleluasaan dalam memilih tema hubungan sosial dalam sebuah kelompok.
            Pada tahun 2007 Universitas Pendidikan Indonesia meluncurkan ATP(Analisis Tugas Perkembangan) yang merupakan program pengolah data ITP (Inventori Tugas Perkembangan) dari mulai jenjang siswa SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Program ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana tingkat ketercapaian masing-masing tugas perkembangan yang harus dijalanai peserta didik baik pada jenjang SD, SMP maupun SMA hingga Mahasiswa pada Perguruan Tinggi.
            Pada bidang bimbingan karir, Hartono (2009) menciptakan PLABK-SMA (Perangkat Lunak Analisis Bimbingan Karir untuk SMA) sebagai produk Disertasinya di Universitas Negeri Malang. Program ini bertujuan untuk membantu siswa memahami diri, informasi karir dan pada akhirnya mampu memutuskan pilihan karir secara mandiri. Konten-konten yang ada dalam program ini bisa selalu di­ update sehingga informasi-informasi yang ada lebih relevan sesuai dengan perkembangan zaman.

Berbagai program diatas adalah gambaran betapa banyaknya produk teknologi informasi yang seharusnya bisa dimanfaatkan dalam layanan bimbingan dan konseling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar