Kamis, 11 Juli 2013

PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDIA KARIR BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARIR SISWA SMP





Indah Putriani
10.0301.0040



PENGEMBANGAN ENSIKLOPEDIA KARIR BERGAMBAR SEBAGAI MEDIA INFORMASI KARIR SISWA SMP
Oleh:
Indah Putriani
10.0301.0040
luph_hejow@yahoo.com

Abstrak

ABSTRAK
 Kata kunci: Ensiklopedia, Karir, Informasi

Penelitian pengembangan ensiklopedia karir bergambar dilatarbelakangi oleh munculnya kasus banyaknya siswa SMP yang seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan karir. Masalah tersebut dikarenakan oleh banyak faktor salah satunya kurangnya informasi tentang karir yang mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam menentukan arah pilihan karirnya. Karena kebutuhan siswa akan informasi karir itulah maka dikembangkanlah suatu media informasi karir untuk menambah pengetahuan siswa tentang karir.
Tujuan Penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan ensiklopedia karir bergambar untuk siswa SMP Negeri 2 Malang sebagai salah satu media informasi karir yang dapat digunakan konselor dalam memberikan layanan bimbingan karir sehingga dapat membantu siswa dalam melakukan pemilihan karir yang logis.
Penelitian pengembangan ini menggunakan model Borg and Gall (1983), dengan prosedur: 1) tahap I perencanaan: menentukan potensi dan masalah penelitan, melakukan kajian pustaka dan need assesment; 2) tahap II pengembangan produk: menentukan tujuan dikembangkannya ensiklopedia karir sebagai media informasi karir untuk siswa SMP (tujuan umum dan tujuan khusus), menyusun isi ensiklopedia karir bergmabar, menyusun alat evaluasi produk; 3) tahap III uji coba produk: uji ahli (uji ahli bk, dan uji ahli media); revisi produk hasil penilaian uji ahli; uji calon pengguna produk; uji coba kelompok kecil); produk akhir ensiklopedia karir bergambar untuk siswa SMP.
Berdasarkan hasil analisis data penilaian para ahli dan calon pengguna produk serta revisi-revisi yang yang telah dilaksanakan sesuai saran dan masukan terhadap Ensiklopedia karir bergambar untuk siswa SMP Negeri 2 Malang, dapat disimpulkan bahwa ensiklopedia karir bergambar ini sangat baik digunakan sebagi media informasi karir. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada: (1) Konselor untuk benar-benar memahami dan mempelajari, dan menyampaikan pada siswa agar dapat memberikan layanan informasi karir yang lebih efektif dalam membantu siswa melakukan pilihan karir. (2) Kepala sekolah diharapkan menjadikan referensi ensiklopedia karir ini di dalam perpustakaan sekolah sehingga semua siswa dapat mengaksesnya. (3) Ensiklopedia karir ini dapat dilanjutkan dengan mengembangkan produk baru berupa ensiklopedia dalam bidang lainnya.

Dikutip dari : Cahyono, Febri Tri. 2013. Pengembangan Ensiklopedia karir bergambar sebagai media informasi karir siswa SMP Negeri 2 Malang. Skripsi, Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr, H. Muslihati, S.Ag, M.Pd. (II) Dr. Blasius Boli Lasan, M.Pd.


A.Pengertian
Ensiklopedia (/énsiklopédia/) adalah sejumlah tulisan yang berisi penjelasan yang menyimpan informasi secara komprehensif dan cepat dipahami serta dimengerti mengenai keseluruhan cabang ilmu pengetahuan atau khusus dalam satu cabang ilmu pengetahuan tertentu yang tersusun dalam bagian artikel-artikel dengan satu topik bahasan pada tiap-tiap artikel yang disusun berdasarkan abjad, kategori atau volume terbitan dan pada umumnya tercetak dalam bentuk rangkaian buku yang tergantung pada jumlah bahan yang disertakan.
Ensiklopedia pada masa depan ini dengan munculnya revolusi informasi digital, maka muncullah pula ensiklopedia dalam bentuk perangkat lunak di mana setiap entri atau lemma bisa dicari dengan mudah. Sebuah contoh ialah Encarta, ensiklopedia keluaran Microsoft. Pada tahun 2001 muncul sebuah ensiklopedia populer di internet yaitu Wikipedia. Wikipedia berusaha menulis sebuah ensiklopedia yang terlengkap dalam semua bahasa di dunia dan menyajikannya secara bebas di dunia maya. Ensiklopedia online ini tersaji dalam banyak bahasa, antara lain bahasa Indonesia.
B.Aplikasi guru Bimbingan Konseling
   Aplikasi guru Bimbingan Konseling pada pengembangan karir media informasidisini adalah salah satu alternative guru dalam mengembangkan karir siswa khususnya pada siswa SMP yang seringkali mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan karir. Masalah tersebut dikarenakan oleh banyak faktor salah satunya kurangnya informasi tentang karir yang mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam menentukan arah pilihan karirnya. Karena kebutuhan siswa akan informasi karir itulah maka dikembangkanlah suatu media informasi karir untuk menambah pengetahuan siswa tentang karir.
C.Tujuan
Penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan ensiklopedia karir bergambar untuk siswa SMP sebagai salah satu media informasi karir yang dapat digunakan konselor dalam memberikan layanan bimbingan karir sehingga dapat membantu siswa dalam melakukan pemilihan karir yang logis.
D.Prosedur Penelitian
Penelitian pengembangan ini menggunakan model Borg and Gall (1983), dengan prosedur: 1) tahap I perencanaan: menentukan potensi dan masalah penelitan, melakukan kajian pustaka dan need assessment
2) tahap II pengembangan produk: menentukan tujuan dikembangkannya ensiklopedia karir sebagai media informasi karir untuk siswa SMP (tujuan umum dan tujuan khusus), menyusun isi ensiklopedia karir bergmabar, menyusun alat evaluasi produk
3) tahap III uji coba produk: uji ahli (uji ahli bk, dan uji ahli media); revisi produk hasil penilaian uji ahli; uji calon pengguna produk; uji coba kelompok kecil); produk akhir ensiklopedia karir bergambar untuk siswa SMP.

Referensi

1.       ^ “”Encyclopedia.”". Diarsipkan pada 3 Agustus 2007. Kesalahan: If you specify |archivedate=, you must also specify |archiveurl=. http://web.archive.org/web/20070803182506/http://library.rcc.edu/riverside/glossaryoflibraryterms.htm#e. Glossary of Library Terms. Riverside City College, Digital Library/Learning Resource Center. Retrieved on: November 17, 2007.

Rabu, 10 Juli 2013

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DARI MASA KE MASA



Harnum Kurniawati
11.0301.0020

PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DARI MASA KE MASA
1.      KAJIAN TEORI

Secara universal pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan, dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik tujuannya untuk mengembangkan atau mengubah kognisi, afeksi, dan konasi seseorang.

Beberapa Pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli antara lain:

1.       Menurut dictionary of education menyebutkan bahwa : pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentu-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia hidup, proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol ( khususnya yang datang dari sekolah ), sehingga ia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum ( Ditjen Dikti, 1983/1984 : 19 )
2.      UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003:“pendidikan adalah usaha sadar dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sertaketerampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
3.      Menurut Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional : pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang ( USPN No.2 tahun 1989, BAB I, pasal I, ayat I )
Menurut Para Ahli Pendidikan anatra lain:
1.      Frederick J. Mc Donald Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubahtabiat.
2.      Djayakarta Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda, maksudnya pengangkatanmanusia muda ke tahap insani. Inilah yang menjelma dalam semua perbuatanmendidik.
3.      Ki hajar dewantara Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiranserta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup danmenghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
4.      Rosseau Mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
5.      Darmaningtyas Pendidikan adalah usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidupdan kemajuan yang ledih baik.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan untuk menciptakan suatu keadaan yang dikehendaki masyarakat  melalui pengarahan dan bimbingan supaya membentuk kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan.

2.      PEMBAHASAN
            Sebagian pemikir menggambarkan manusia itu sebagai “makhluk misteri”. Diri manusia diselubungi oleh segudang teka-teki. Tekai-teki yang oleh manusia itu tidak pernah ditemukan jawabannya secara final. Disamping itu, pengalaman manusia juga berkembang.Itulah sebabnya mengapa sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk menemukan jawaban atas teka-teki mengenai dirinya, juga selalu disempurnakan.
            Selanjutnya persoalan pendidikan juga dapat dilihat sebagai persoalan nasional karena pendidikan berhubungan dengan masa depan bangsa. Apabila masyarakat berubah dari masyarakat agraris ke masyarakat industri, tentunya pola pikir dan prilaku harus berubah ke arah situasi dan kondisi dimana manusia disibukkan dengan kegiatan industri.
            Untuk menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem pendidikan harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai agen perubahan sosial tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Strukturnya, kurikulumnya, pengelolaannya, tenaga kependidikannya, mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.
            Perkembangan pendidikan semenjak kita mencapai kemerdekaan memberikan gambaran yang penuh dengan kesulitan. Pada masa ini, usaha penting dari pemerintah Indonesia pada permulaan adalah tokoh pendidik yang telah berjasa dalam zaman kolonial menjadi menteri pengajaran. Dalam kongres pendidikan, Menteri Pengajaran dan Pendidikan tersebut membentuk panitia perancang RUU mengenai pendidikan dan pengajaran. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk sebuah sistem pendidikan yang berlandaskan pada ideologi Bangsa Indonesia sendiri. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk menciptakan warga negara yang sosial, demokratis, cakap dan bertanggung jawab dan siap sedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara. Praktek pendidikan selepas penjajahan menekankan pengembangan jiwa patriotisme. Dari pendekatan "Macrocosmics", bisa dianalisis bahwa praktek pendidikan tidak bisa dilepaskan dari lingkungan, baik lingkungan sosial, politik, ekonomi maupun lingkungan lainnya. Pada masa ini, lingkungan politik terasa mendominasi praktek pendidikan. Upaya membangkitkan patriotisme dan nasionalisme terasa berlebihan, sehingga menurunkan kualitas pendidikan itu sendiri.
            Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 dijelaskan bahwa fungsi pendidikan ( jalur sekolah dan luar sekolah ) diarahkan bukan hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, kajian tentang upaya mengantisipasi masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada :
1.      Aspek yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut yakni nilai dan sikap.
2.      Pengembangan budaya dan sarana kehidupan
3.      Tentang pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan sarana pendidikan.
Ketiga hal tersebut merupakan titik strategi dalam mengantisipasi masa depan.

3.      PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DARI MASA KE MASA
Setelah tahun 1950:
1.      Mengadakan konferensi dinas : Banyak diadakan inspeksi-inspeksi yang mulai sunggu-sungguh memperbincangkan untuk melaksanakan usaha-usha pembaruan.
2.      Mngadakan seminar-seminar: Misalnya,Seminar ilmu bumi,sejarah dsb.Seminar-seminar tersebut mencari perumusan-perumusan yang sesuai dengan jiwa UUPP mengenai isi dan cara-cara menyajikan pelajaran.
3.      Menerbitkan berbagai majalah : Mjalah-majalah banyak menunjukan beberapa peneranagn dan petunjuk mengenai pelaksanaan pembaharuan.Dalam rangka usaha ini Departemen PP dan K menerbitkan majalah-majalah Pewarta PP dan K,SEkolah kita,sekolah lanjutan kita,Warta kejuruan,Medan Bahasa dan Budaya.
4.      Membentuk balai pendidikan,perancang pendidikan dan pengajaran.Salah satunya mendirikan dan memimpin beberapa sekolah percobaan.
Pembaharuan -pembaharuan antara lain :   

1.      Kurikulum SD
a.       Kurikulum SD 1975
Tujuan umum pendidikan menurut kurikulum SD 1975 adalah :
1)      Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik,  sehat jasmani dan rohani.
2)      Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pelajaran, mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.

Kurikilum SD 1975 menganut tiga prinsip yaitu :
1)      Fleksibilitas program
2)      Efisiensi dan efektivitas
3)      Pendidikan seumur hidup

Struktur program kurikulum SD 1975 terdiri dari 9 bidang studi yaitu agama, pendidikan moral pancasila, bahasa indonesia, ilmu pengetahuan sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam, olahraga dan kesehatan, kesenian serta ketrampilan khusus.

b.      Kurikulum SD 1984
Penyempurnaan kurikulum SD 1975 menjadi kurikulum1984 mencakup 4 hal yaitu :
1)       Pelaksanaan pendidikan sejarah perjuangan bangsa menjadi mata pelajaran sendiri.
2)      Penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum
3)      Pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian ranah-ranah: kognitif, afektif psikomotorik.
4)      Pelaksanaan pelajaran yang mengarah kepada ketuntasan belajar dan disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing anak didik.

Tujuan SD menurut kurikulum1984 adalah :
1)      Mendidik siswa agar menjadi manusia indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggung jawab terhadap pembngunan bangsa.
2)      Memberi bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
3)      Memberi kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan bakat, minat dan lingkungan.

Struktur program kurikulum SD 1984 mencakup 11 bidang studi antara lain : pendidikan agama, pendidikan moral pancasila, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, bahasa indonesia, ilmu pengetahuan sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam, olahraga dan kesehatan,  pendidikan kesenian, ketrampilan khusus dan bahasa daerah.

c.       Kurikulum SD 1994
Tujuan pendidikan SD menurut kurikulum 1994 adalah :
1)      Memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi murid sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2)      Mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP

Struktur program kurikulum SD 1994 mencakup mata pelajaran : pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa indonesia, matematika, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, muatan lokal.

2.      Kurikulum SMP
a.       Kurikulum SMP 1975
Tujuan umum pendidikan SMP menurut kurikulum 1975 agar lulusannya :
1)      Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia yang utuh, sehat, kuat lahir dan batin.
2)      Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan di sekolah dasar.
3)      Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajarannya ke sekolah lanjutan tingkat atas dan untuk terjun ke masyarakat.

Struktur program kurikulum SMP 1975 terdiri atas 3 macam program yaitu :
1)      Program pendidikan umum
Merupakan program pendidikan yang diberikan kepada semua siswa yang berfungsi pembinaan warga negara yang baik.
2)      Program pendidikan akademis.
3)      Program pendidikan ketrampilan

b.      Kurikulum SMP 1984
Tujuan Pendidikan SMP menurut Kurikulum SMP 1984 adalah agar siswa:
1)       Menjadi manusia pembangunan dan warga negara indonesia yg berpedoman pada pancasila dan Undang – Undang dasar Dasar 1945.
2)      bekal kemampuan yang diperlukan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikanya ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi, dan
3)       memberikan bekal keterampilan dasar untuk memasuki kehidupan di masyarakat sesuai minat, kemampuan dan lingkunganya.

Struktur Program Kurikulum SMP 1984 mencakup tiga macam program, yaitu:
1)      Program Pendidikan Umum, yaitu program pendidikan yang tertuju pada pencapaian tujuan pendidikan SMP yang pertama terdidri atas lima bidang studi, yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, Pendidikan Jasmani, dan Pendidikan Kesenian.
2)       Program Pendidikan Akademis, yaitu progam pendidikan yang terutama untuk pencapaian tujuan pendidikan SMP. Yang kedua, terdiri atas enam bidang studi, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Daerah, Ilmu Pengetahuan Sosial, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3)      Program Pendidikan Keterampilan, yaitu program pendidikan yang teruta untk memberikan bekal keterampilan dasar untuk memasuki kehidupan di masyarakat. Program ini wajib bagi semua siswa, dan disajikan dalam bentuk paket pilhan, yang diberikan selama enam semester. Setiap semester diberikan satu jeis paket yang dipilih dari berbgai paket yang tersedia dan dilaksanakan sesuai kondisi lingkungan. Paket pilihan yang disediakan mencakup pendidikan – pendidikan keterampilan: jasa, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, teknik, pertanian, kerajinan, dan maritim.

c.       Kurikulum SMP 1994
Tujuan pendidikan dasar SMP menurut kurikulum SMP 1994, yaitu :
1)      Memberikan kemampuan dasar yang merupakan perluasan serta peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh di SD yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara sesuai dengan tingkat perkembangannya
2)      Mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah

Struktur program kurikulum SMP 1994 mencakup 10 mata pelajaran, yaitu : pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa indonesia, matematika, ilmu pengetahuan sosial, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan, bahasa inggris dan muatan lokal.


3.      Kurikulum SMA
a.    Kurikulum SMA 1975
Tujuan pendidikan SMA menurut kurikulum SMA 1975, yaitu:
1)        Menjadi warga negara yang baik sebagai manusia yang utuh, sehat, kuat lahir dan batin.
2)        Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan sekolah menengah umum tingkat pertama
3)        Memiliki bekal untuk melanjutkan studinya ke lembaga yang lebih tinggi dengan menempuh:
a)        Program umum yang sama bagi semua siswa
b)        Program pilihan mereka yang mempersiapkan dirinya untuk studi di lembaga yang lebih tinggi.
4)        Memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat dengan mengambil ketrampilan untuk bekerja yang dapat dipilih oleh siswa sesuai dengan minatnya dan kebutuhan masyarakat

Struktur program kurikulum SMA 1975 terdiri atas :
1)        Program pendidikan umum yang mencakup 4 bidang studi yaitu : pendidikan agama, pendidikan moral pancasila, pendidikan olahraga dan kesehatan, serta pendidikan kesenian
2)        Program pendidikan akademis
a)        Pada semester 1 semua siswa mengikuti bidang studi matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, IPA dan IPS.
b)        Pada semester selanjutnya semua siswa wajib mengikuti bidang studi : matematika, bahasa indonesia dan bahasa inggris.
c)        Mata pelajaran mayor : jurusan ilmu pengetahuan alam mengikuti : fisika kimia dan biologi,. Jurusan ilmu pengetahuan sosial mengikuti : tata buku/ ilmu pengetahuan dagang dan hitung, ekonomi/koperasi, sejarah, dan geografi,. Jurusan bahasa mengikuti : bahasa asing, sejarah, geografi/ antropologi, dan bahasa daerah.
d)       Mata pelajaran minor : merupakan pilihan satu mata pelajaran dari tiga mata pelajaran yang tersedia : IPA, IPS, bahasa.
3)        Program pendidikan ketrampilan, terdiri atas :
a)        Ketrampilan wajib untuk bekal terjun ke masyarakat sekurang-kurangnya memilih satu dari program yang tersedia dalam bidang-bidang : agraria, teknik, maritim, jasa dan kerajinan.
b)        Ketrampilan penunjang teori untuk mereka yang meneruskan studi.

b.    Kurikulum SMA 1984
Tujuan pendidikan SMA menurut kurikulum SMA 1984, yaitu:
1)        Mendidik para siswa untuk menjadi manusia pembangunan sebagai warga negara indonesia yang berpedoman pada pancasila dan UUD 1945
2)        Memberi bekal kemampuan yang diperlakukan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi terutama di universitas dan institut
3)        Memberi bekal kemampuan yang diperlakukan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi, akademi, dan politeknik, program diploma atau program lainnya yang setingkat.
4)        Memberi bekal kemampuan bagi siswa yang akan terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.

Struktur program kurikulum SMA 1984 terdiri atas :
1)        Program inti, yang merupakan 60% dari keseluruhan program SMA, yang bersifat wajib bagi semua siswa, terdiri atas 15 mata pelajaran, yaitu: pendidikan agama, pendidikan pancasila, jasmani dan kesehatan, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, bahasa dan sastra indonesia, geografi, pendidikan kesenian, pendidikan ketrampilan, matematika, biologi, fisika, kimia, sejarah, dan bahsa inggris.
2)        Program khusus (pilihan), program ini merupakan 40% dari program keseluruhan SMA, terdiri atas dua macam program yaitu program A dan program B. Program A disajikan dalam bentuk program-program yang disesuaikan dengan kepentingan melanjutkan di perguruan tinggi yang terdiri atas : program ilmu-ilmu fisik, biologi, sosial, dan pengetahuan budaya ( termasuk pengetahuan agama). Program B disajikan dalam bentuk program-program yang disesuaikan dengan bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat, yaitu program-program di bidang: teknologi industri, komputer, pertanian dan kehutanan, jasa, kesejahteraan keluarga, maritim, budaya, agama, lain sesuai dengan kebutuhan.

c.    Kurikulum SMA 1994
Tujuan pendidikan SMA menurut kurikulum 1994 yaitu :
1)        Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.
2)        Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan sosial, budaya dan alam sekitarnya.

Struktur program kurikulum SMA 1994 mencakup :
1)        Program pengajaran umum, program ini merupakan program pengajaran yang wajib diikuti oleh semua siswa kelas I dan II. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitarnya serta meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan minat siswa sebagai dasar untuk memilih program pengajaran khusus yang sesuai di kelas III. Program pengajaran umum mencakup mata-mata pelajaran : pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa dan sastra indonesia, sejarah nasional dan sejarah umum, bahasa inggris, pendidikan jasmani dan kesehatan, matematika, IPA, IPS, dan pendidikan seni.
2)        Program khusus, program ini dipilih oleh siswa sesuai dengan kemampuan, minat, dan kemajuan belajarnya. Tujuan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dalam bidang pendidikan akademik maupun pendidikan profesional danmempersiapkan siswa secara langsung dan tidak langsung untuk bekerja di masyarakat. Program khusus terdiri atas 3 jurusan, yaitu : program bahasa, IPA, dan IPS.


4.      Kurikulum SMK
a.    Kurikulum 1976/1977
Kurikulum 1976/1977 menghadirkan 8 jenis sekolah kejuruan, kedelapan SMK tersebut yaitu :
1)        Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga ( SMKK ) 3 tahun
2)        Sekolah Menengah Karawitan Indonesia ( SMKI ) 4 tahun
3)        Sekolah Menengah Seni Rupa ( SMSR ) 4 tahun
4)        Sekolah Menengah Musik ( SMM ) 4 tahun
5)        Sekolah Menengah Teknologi Perkapalan ( SMT Perkapalan ) 3 tahun
6)        Sekolah Menengah Teknologi Penerbangan ( SMT penerbangan ) 3 tahun
7)        Sekolah Menengah Teknologi Grafika ( SMT Grafika ) 3 tahun
8)        Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, jurusan Teknologi Penangkapan Ikan, 3 tahun

Struktur program kurikulum SMK 1976/1977 terdiri atas :
1)        Program umum, mencakup 20% dari keseluruhan program
2)        Program kejuruan, mencakup 80% dari keseluruhan program, terdiri atas : dasar kejuruan, teori kejuruan, dan praktek kejuruan. Teori dan praktek dilaksanakan secara terpisah dengan bobot praktek kejuruan berkisar antara 40% sampai 50% dari keseluruhan program pendidikan.
Kurikulum SMK 1976/1977 didasarkan pada prinsip :
1)        Tujuan pendidikan adaalah menyiapkan siswa memasuki pendidikan dunia kerja.
2)        Titik berat tertuju pada pencapaian hasil
3)        Orientasi pendidikan berpusat pada siswa.
4)        Metode mengajar mengutamakan pada CBSA dengan komunikasi dua arah antara guru dan siswa.

b.    Kurikulum 1984
Tujuan pendidikan adalah agar lulusannya dapat memasuki lapangan kerja dan dimungkinkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Struktur kurikulum SMK 1984 terdiri atas :
1)        Program inti, terdiri atas mata pelajaran dasar dan mata pelajaran kejuruan. Program inti di SMKTP mencakup 70% dari program keseluruhan, sedangkan di SMKTA mencakup 60% dari keseluruhan program. Program inti terdiri atas mata pelajaran dasar umum dan mata pelajaran dasar kejuruan.
2)        Program pilihan, program yang dapat dipilih sesuai bakat, minat, dan kemampuan siswa serta kebutuhan daerah dan pembangunan. Program pendidikan SMKTP terdiri atas dua kelompok, yaitu : ST dan SKKP. Sedangkan SMKTA mencakup 6 kelompok, 42 rumpun, 94 studi. Keenam kelompok SMKTA tersebut adalah pertanian dan kehutanan, rekayasa, usaha dan perkantoran, kesehatan dan kemasyarakatan, kerumahtanggaan, dan budaya.

c.    Kurikulum 1994
Tujuan pendidikan SMK menurut kurikulum 1994, yaitu :
1)        Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
2)        Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri
3)        Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun dimasa yang akan datang
4)        Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

Struktur program kurikulum SMK terdiri atas :
1)        Program umum, program ini bersifat normatif dan wajib diikuti oleh semua siswa, dan berfungsi membentuk watak manusia indonesia seutuhnya. Program ini terdiri atas mata-mata pelajaran : pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa dan sastra indonesia, pendidikan jasmani dan kesehatan, serta sejarah nasional dan sejarah umum.
2)        Program kejuruan, program ini terdiri atas mata-mata pelajaran dasar kejuruan dan keahlian kejuruan. Mata-mata pelajaran dasar kejuruan berfungsi membentuk kemampuan untuk berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang berkaitan dengan program studi pendidikan yang bersangkutan.

Sekolah menengah kejuruan dikelompokkan menjadi 6 kategori yaitu : pertanian dan kehutanan, teknologi dan industri, bisnis dan manajemen, kesejahteraan masyarakat, pariwisata, seni dan kerajinan.

5.      Kurikulum sekolah keguruan
a.    Kurikulum 1976
Struktur program kurikulum  SPG 1976 mencakup :
1)        Program umum, program ini wajib bagi semua siswa dan terdiri atas mata-mata pelajaran : pendidikan agama, pendidikan moral pancasila, bahasa indonesia, bahasa inggris, olahraga dan kesenian
2)        Program keguruan, program ini bersifat wajib bagi semua siswa dan terdairi atas mata-mata pelajaran : pedagogik, pendidikan nasional, teknik penilaian pendidikan, administrasi sekolah, psikologi umum dan sosial, psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, bimbingan dan penyuluhan.
3)        Program spesialisasi, program ini merupakan program wajib yang dipilih sesuai dengan jurusan yang dipilihnya, guru SD atau guru TK.

b.    Kurikulum 1984
Berdasarkan kepmen No 0294/U/1984, sekolah keguruan pada tingkat menengah yang mempersiapkan tenaga guru sekolah dasar terdiri atas 3 jenis sekolah, yaitu :
1)        SPG yang mempunyai program guru TK dan guru Sekolah Dasar.
2)        Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa ( SGPLB )
3)        Sekolah Guru Olahraga ( SGO )

Struktur program kurikulum sekolah keguruan terdiri atas 3 kelompok, yaitu:
1)        Program dasar umum
2)        Program dasar keguruan
3)        Program keguruan untuk SPG dan SGPLB, sedangkan untuk SGO ditambah dengan program pembinaan prestasi.

Pada tahun 1991/1992 SPG dan SGO dialih fungsikan menjadi SMA, SMKK, SMEA, STM, atau Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) dibawah pengelolaan LPTK.

6.      Kurikulum perguruan tinggi
a.    Kurikulum 1979
Sistem kredit semester ( SKS ) dan penjenjangan pendidikan akademik dan profesional baru diberlakukan secara resmi tahun 1979. Pendidikan akademik dibagi menjadi :
1)        Program sarjana ( SI) dengan program minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS, untuk minimal 8 semester dan maksimal 14 semester.
2)        Program magister ( S2 ) dengan program minimal 36 SKS dan maksimal 50 SKS, untuk minimal 4 semester dan maksimal 10 semester.
3)        Program doktor ( S3 ) dengan program minimal 40 SKS untuk minimal 4 semester dan maksimal 14 semester.

 Pendidikan profesional dibagi menjadi :
1)      Program diploma I ( DI ) dengan program spesialisasi I, minimal 20 SKS dan maksimal 50 SKS yang dijadwalkan untuk 2 semester.
2)      Program diploma II ( D2 ) dengan program spesialisasi II, minimal 80 SKS dan maksimal 90 SKS yang dijadwalkan untuk 4 semester.
3)      Program diploma III ( D3 ) dengan program spesialisasi III, minimal 110 SKS dan maksimal 120 SKS yang dijadwalkan untuk 6 semester.
4)      Program diploma IV ( D4 ) dengan program spesialisasi IV, minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 semester.

Struktur kurikulum PT terdiri atas dua komponen yaitu :
1)      Kurikulum inti, yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi
2)      Kurikulum lokal, yang berkenaan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta menjadi ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.

Struktur Kurikulum sarjana ( SI ) terdiri atas :
1)      Mata-mata kuliah umum ( MKU ) dengan porsi sebesar 10-20% dari keseluruhan program
2)      Mata-mata kuliah dasar keahlian ( MKDK ) dengan porsi sebesar 30-50% dari keseluruhan program
3)      Mata-mata kuliah keahlian ( MKK ) dengan porsi 30-60% dari keseluruhan program.
Penataan kurikulum PT dilakukan di Direktorat Jendral Pendidiakn Tinggi Pendidikan Tinggi dengan jalan menugaskan pada 11 konsorsium Pendidikan Tinggi pada tahun 199,dalam rangka melaksanakan UU No.2 Th 1989 dan PP No 30 Th 1990,untuk menghasilkan kurikulum PPT yang fleksibeldan dapat mengantisipasi terhadap kebutuhan masyarakat(link and match ) dan perkembangan ilmu,tegnologi,dan kesenian.Ke 11 konsorsium tersebut antara lain : ilmu kesehatan, ilmu pertanian, ilmu seni, ilmu ekonomi, ilmu sastra dan filsafat, filsafat, ilmu hukum, kependidikan, ilmu sosial, matematika dan ilmu pengetahuan alam ( MIPA ), dan teknologi. Hasil dari konsorsium tersebut antara lain adalah kurikulum PT 1994 yang sekarang berlaku di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

5.      FAKTOR PENUNJANG PENDIDIKAN DARI MASA KE MASA

1.      Perluasan dan pemerataan kesempatan pendidikan.
Perluasan dan pemerataan kesempatan belajar melalui pembangunan gedung dengan memperhatikan penyebaran lokasinya dan rehabilitasi sekolah. Penghapusan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) secara bertahap untuk semua kelas. Kewajiban belajar selama 9 tahun. Dan didirikannya sekolah-sekolah serta perguruan tinggi terbuka bagi siswa-siswa yang tidak mampu.
2.      Pengadaan alat pendidikan
Disebarkan sarana belajar mengajar, fasilitas sekolah, alat-alat praktek dan alat peraga untuk sekolah-sekolah dari SD - perguruan tinggi
3.      Pengadaan buku pelajaran
Dikirimkan buku-buku pelajaran pokok, buku kurikulum lengkap, buku praktek, buku tes dan buku perpustakaan di tiap-tiap sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
4.      Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga mengajar.
Diangkat guru kelas, guru agama,  penjaga sekolah, guru kejuruan, dan dosen yang bermutu serta diadakan penataran guru dan dosen.
5.      Peningkatan mutu pendidikan
Meningkatkan alat-alat belajar mengajar bagi Sd,SMP,SMA,SMK,SPG dan SGO,Perguruan Tinggi



A.  KESIMPULAN
Dari uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan masyarakat menuju arah yang lebih maju dengan cara dibimbing dan diarahkan. Pendidikan di indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan serta daya pikir masyarakat yang lebih maju. Pada saat orde lama dan orde baru pendidikan di indonesia masih terpengaruh oleh kolonial,politik dan ekonomi yang sangat mendominasi namun setelah reformasi pendidikan di indonesia berubah dari sentralisasi ke desentralisasi. Kurikulum pada saat reformasi juga berubah, lebih menekankan pada peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan manusia yang dapat menyesuaikan diri serta mampu mengembangkan masyarakat masa depan. Secara khusus dapat dikemukakan beberapa upaya antisipasi masa depan, antara lain :
1.      Aspek yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut yakni nilai dan sikap.
2.      Pengembangan budaya dan sarana kehidupan
3.      Tentang pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan sarana pendidikan.

B.  REKOMENDASI
Sebaiknya pemerintah saling bekerja sama dengan masyarakat untuk memajukan pendidikan nasional. Pemerintah seharusnya simpati terhadap siswa yang berprestasi dan lebih peduli terutama pada anak-anak yang kurang mampu. Masyarakat tidak seharusnya selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah sebaiknya masyarakat lebih mandiri dan berusaha, agar pendidikan nasional indonesia dapat lebih maju dan mempunyai mutu yang bagus.



DAFTAR PUSTAKA
Mudyahardjo, redja.2001.pengantar pendidikan.PT raja grafindo persada:jakarta
Subiyanto, Drs.1998.pengantar pendidikan.Universitas Muhammadiyah
       Magelang:Magelang
Bernadib, imam.1996.dasar-dasar kependidikan.yudhistira:jakarta
Ahmadi,abu,Drs.1975.sejarah pendidikan.CV.toha putra:semarang
Soemanto,wasty.1985.landasan historis pendidikan indonesia.usaha nasional:
       Surabaya
http://www.anneahira.com/sejarah-pendidikan.htm