Harnum Kurniawati
11.0301.0020
PEMBAHARUAN PENDIDIKAN
DARI MASA KE MASA
1.
KAJIAN
TEORI
Secara universal pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk
mengembangkan keterampilan, kebiasaan, dan sikap-sikap yang diharapkan dapat
membuat seseorang menjadi warga negara yang baik tujuannya untuk mengembangkan
atau mengubah kognisi, afeksi, dan konasi seseorang.
Beberapa
Pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli antara lain:
1. Menurut dictionary of education menyebutkan
bahwa : pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap
dan bentu-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana ia hidup,
proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih
dan terkontrol ( khususnya yang datang dari sekolah ), sehingga ia dapat memperoleh
atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang
optimum ( Ditjen Dikti, 1983/1984 : 19 )
2.
UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003:“pendidikan
adalah usaha sadar dalam mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia sertaketerampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
3. Menurut
Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional : pendidikan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang ( USPN No.2 tahun
1989, BAB I, pasal I, ayat I )
Menurut
Para Ahli Pendidikan anatra lain:
1. Frederick J. Mc Donald Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk
merubahtabiat.
2. Djayakarta Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda, maksudnya pengangkatanmanusia muda ke tahap insani. Inilah yang menjelma
dalam semua perbuatanmendidik.
3. Ki hajar dewantara Pendidikan
adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiranserta jasmani anak, agar dapat memajukan
kesempurnaan hidup yaitu hidup danmenghidupkan anak yang selaras dengan
alam dan masyarakatnya.
4. Rosseau Mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada
masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
5. Darmaningtyas Pendidikan adalah usaha dasar dan sistematis untuk mencapai taraf hidupdan kemajuan
yang ledih baik.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas
maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan yang
menyesuaikan dengan lingkungan untuk menciptakan suatu keadaan yang dikehendaki
masyarakat melalui pengarahan dan
bimbingan supaya membentuk kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju
kedewasaan.
2.
PEMBAHASAN
Sebagian
pemikir menggambarkan manusia itu sebagai “makhluk misteri”. Diri manusia
diselubungi oleh segudang teka-teki. Tekai-teki yang oleh manusia itu tidak
pernah ditemukan jawabannya secara final. Disamping itu, pengalaman manusia
juga berkembang.Itulah sebabnya mengapa sistem pendidikan sebagai sarana yang
menghantar manusia untuk menemukan jawaban atas teka-teki mengenai dirinya,
juga selalu disempurnakan.
Selanjutnya persoalan pendidikan
juga dapat dilihat sebagai persoalan nasional karena pendidikan berhubungan
dengan masa depan bangsa. Apabila masyarakat berubah dari masyarakat agraris ke
masyarakat industri, tentunya pola pikir dan prilaku harus berubah ke arah
situasi dan kondisi dimana manusia disibukkan dengan kegiatan industri.
Untuk menyongsong suasana hidup yang
diperlukan itu sistem pendidikan harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan
sebagai agen perubahan sosial tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Strukturnya, kurikulumnya, pengelolaannya, tenaga kependidikannya, mau tidak
mau harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.
Perkembangan pendidikan semenjak
kita mencapai kemerdekaan memberikan gambaran yang penuh dengan kesulitan. Pada
masa ini, usaha penting dari pemerintah Indonesia pada permulaan adalah tokoh
pendidik yang telah berjasa dalam zaman kolonial menjadi menteri pengajaran.
Dalam kongres pendidikan, Menteri Pengajaran dan Pendidikan tersebut membentuk
panitia perancang RUU mengenai pendidikan dan pengajaran. Hal ini dimaksudkan
untuk membentuk sebuah sistem pendidikan yang berlandaskan pada ideologi Bangsa
Indonesia sendiri. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk menciptakan warga
negara yang sosial, demokratis, cakap dan bertanggung jawab dan siap sedia
menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara. Praktek pendidikan selepas
penjajahan menekankan pengembangan jiwa patriotisme. Dari pendekatan
"Macrocosmics", bisa dianalisis bahwa praktek pendidikan tidak bisa
dilepaskan dari lingkungan, baik lingkungan sosial, politik, ekonomi maupun
lingkungan lainnya. Pada masa ini, lingkungan politik terasa mendominasi praktek
pendidikan. Upaya membangkitkan patriotisme dan nasionalisme terasa berlebihan,
sehingga menurunkan kualitas pendidikan itu sendiri.
Dalam UU RI No. 2 Tahun 1989
dijelaskan bahwa fungsi pendidikan ( jalur sekolah dan luar sekolah ) diarahkan
bukan hanya untuk pembangunan manusia saja tetapi juga ikut serta dalam
pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, kajian tentang upaya mengantisipasi
masa depan melalui pendidikan akan diarahkan pada :
1.
Aspek yang paling berperan
dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut yakni nilai dan sikap.
2.
Pengembangan budaya dan
sarana kehidupan
3.
Tentang pendidikan itu
sendiri, utamanya pengembangan sarana pendidikan.
Ketiga
hal tersebut merupakan titik strategi dalam mengantisipasi masa depan.
3. PEMBAHARUAN PENDIDIKAN DARI
MASA KE MASA
Setelah
tahun 1950:
1.
Mengadakan konferensi dinas
: Banyak diadakan inspeksi-inspeksi yang mulai sunggu-sungguh memperbincangkan
untuk melaksanakan usaha-usha pembaruan.
2.
Mngadakan seminar-seminar:
Misalnya,Seminar ilmu bumi,sejarah dsb.Seminar-seminar tersebut mencari
perumusan-perumusan yang sesuai dengan jiwa UUPP mengenai isi dan cara-cara
menyajikan pelajaran.
3.
Menerbitkan berbagai
majalah : Mjalah-majalah banyak menunjukan beberapa peneranagn dan petunjuk
mengenai pelaksanaan pembaharuan.Dalam rangka usaha ini Departemen PP dan K
menerbitkan majalah-majalah Pewarta PP dan K,SEkolah kita,sekolah lanjutan
kita,Warta kejuruan,Medan Bahasa dan Budaya.
4.
Membentuk balai
pendidikan,perancang pendidikan dan pengajaran.Salah satunya mendirikan dan memimpin
beberapa sekolah percobaan.
Pembaharuan -pembaharuan
antara lain :
1. Kurikulum
SD
a. Kurikulum
SD 1975
Tujuan umum pendidikan
menurut kurikulum SD 1975 adalah :
1) Memiliki
sifat-sifat dasar sebagai warga negara yang baik, sehat jasmani dan rohani.
2) Memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperlukan untuk melanjutkan pelajaran,
mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.
Kurikilum
SD 1975 menganut tiga prinsip yaitu :
1) Fleksibilitas
program
2) Efisiensi
dan efektivitas
3) Pendidikan
seumur hidup
Struktur
program kurikulum SD 1975 terdiri dari 9 bidang studi yaitu agama, pendidikan
moral pancasila, bahasa indonesia, ilmu pengetahuan sosial, matematika, ilmu
pengetahuan alam, olahraga dan kesehatan, kesenian serta ketrampilan khusus.
b. Kurikulum
SD 1984
Penyempurnaan kurikulum
SD 1975 menjadi kurikulum1984 mencakup 4 hal yaitu :
1) Pelaksanaan pendidikan sejarah perjuangan
bangsa menjadi mata pelajaran sendiri.
2) Penyesuaian
tujuan dan struktur program kurikulum
3) Pemilihan
kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian ranah-ranah: kognitif, afektif
psikomotorik.
4) Pelaksanaan
pelajaran yang mengarah kepada ketuntasan belajar dan disesuaikan dengan
kecepatan belajar masing-masing anak didik.
Tujuan
SD menurut kurikulum1984 adalah :
1) Mendidik
siswa agar menjadi manusia indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang mampu
membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggung jawab terhadap pembngunan
bangsa.
2) Memberi
bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan pendidikan ke
tingkat yang lebih tinggi.
3) Memberi
kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat untuk mengembangkan diri sendiri
sesuai dengan bakat, minat dan lingkungan.
Struktur
program kurikulum SD 1984 mencakup 11 bidang studi antara lain : pendidikan
agama, pendidikan moral pancasila, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, bahasa
indonesia, ilmu pengetahuan sosial, matematika, ilmu pengetahuan alam, olahraga
dan kesehatan, pendidikan kesenian,
ketrampilan khusus dan bahasa daerah.
c. Kurikulum
SD 1994
Tujuan pendidikan SD
menurut kurikulum 1994 adalah :
1) Memberikan
bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar
yang bermanfaat bagi murid sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2) Mempersiapkan
mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP
Struktur
program kurikulum SD 1994 mencakup mata pelajaran : pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa indonesia, matematika, ilmu
pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, kerajinan tangan dan kesenian,
pendidikan jasmani dan kesehatan, muatan lokal.
2. Kurikulum
SMP
a. Kurikulum
SMP 1975
Tujuan umum pendidikan
SMP menurut kurikulum 1975 agar lulusannya :
1) Menjadi
warga negara yang baik sebagai manusia yang utuh, sehat, kuat lahir dan batin.
2) Menguasai
hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan di sekolah
dasar.
3) Memiliki
bekal untuk melanjutkan pelajarannya ke sekolah lanjutan tingkat atas dan untuk
terjun ke masyarakat.
Struktur
program kurikulum SMP 1975 terdiri atas 3 macam program yaitu :
1) Program
pendidikan umum
Merupakan program pendidikan yang
diberikan kepada semua siswa yang berfungsi pembinaan warga negara yang baik.
2) Program
pendidikan akademis.
3) Program
pendidikan ketrampilan
b. Kurikulum
SMP 1984
Tujuan Pendidikan SMP
menurut Kurikulum SMP 1984 adalah agar siswa:
1) Menjadi manusia pembangunan dan warga negara
indonesia yg berpedoman pada pancasila dan Undang – Undang dasar Dasar 1945.
2) bekal
kemampuan yang diperlukan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikanya ke lembaga
pendidikan yang lebih tinggi, dan
3) memberikan bekal keterampilan dasar untuk
memasuki kehidupan di masyarakat sesuai minat, kemampuan dan lingkunganya.
Struktur
Program Kurikulum SMP 1984 mencakup tiga macam program, yaitu:
1) Program
Pendidikan Umum, yaitu program pendidikan yang tertuju pada pencapaian tujuan
pendidikan SMP yang pertama terdidri atas lima bidang studi, yaitu: Pendidikan
Agama, Pendidikan Moral Pancasila, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa,
Pendidikan Jasmani, dan Pendidikan Kesenian.
2) Program Pendidikan Akademis, yaitu progam
pendidikan yang terutama untuk pencapaian tujuan pendidikan SMP. Yang kedua,
terdiri atas enam bidang studi, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa
Daerah, Ilmu Pengetahuan Sosial, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3) Program
Pendidikan Keterampilan, yaitu program pendidikan yang teruta untk memberikan
bekal keterampilan dasar untuk memasuki kehidupan di masyarakat. Program ini
wajib bagi semua siswa, dan disajikan dalam bentuk paket pilhan, yang diberikan
selama enam semester. Setiap semester diberikan satu jeis paket yang dipilih
dari berbgai paket yang tersedia dan dilaksanakan sesuai kondisi lingkungan.
Paket pilihan yang disediakan mencakup pendidikan – pendidikan keterampilan:
jasa, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, teknik, pertanian, kerajinan, dan
maritim.
c. Kurikulum
SMP 1994
Tujuan
pendidikan dasar SMP menurut kurikulum SMP 1994, yaitu :
1) Memberikan
kemampuan dasar yang merupakan perluasan serta peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan yang diperoleh di SD yang bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara sesuai
dengan tingkat perkembangannya
2) Mempersiapkan
mereka untuk mengikuti pendidikan menengah
Struktur
program kurikulum SMP 1994 mencakup 10 mata pelajaran, yaitu : pendidikan
pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa indonesia, matematika,
ilmu pengetahuan sosial, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan
kesehatan, bahasa inggris dan muatan lokal.
3. Kurikulum
SMA
a. Kurikulum
SMA 1975
Tujuan pendidikan SMA menurut
kurikulum SMA 1975, yaitu:
1)
Menjadi warga negara
yang baik sebagai manusia yang utuh, sehat, kuat lahir dan batin.
2)
Menguasai hasil
pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan sekolah menengah umum
tingkat pertama
3)
Memiliki bekal untuk melanjutkan
studinya ke lembaga yang lebih tinggi dengan menempuh:
a)
Program umum yang sama
bagi semua siswa
b)
Program pilihan mereka
yang mempersiapkan dirinya untuk studi di lembaga yang lebih tinggi.
4)
Memiliki bekal untuk
terjun ke masyarakat dengan mengambil ketrampilan untuk bekerja yang dapat
dipilih oleh siswa sesuai dengan minatnya dan kebutuhan masyarakat
Struktur
program kurikulum SMA 1975 terdiri atas :
1)
Program pendidikan umum
yang mencakup 4 bidang studi yaitu : pendidikan agama, pendidikan moral pancasila,
pendidikan olahraga dan kesehatan, serta pendidikan kesenian
2)
Program pendidikan
akademis
a)
Pada semester 1 semua
siswa mengikuti bidang studi matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, IPA
dan IPS.
b)
Pada semester
selanjutnya semua siswa wajib mengikuti bidang studi : matematika, bahasa
indonesia dan bahasa inggris.
c)
Mata pelajaran mayor :
jurusan ilmu pengetahuan alam mengikuti : fisika kimia dan biologi,. Jurusan
ilmu pengetahuan sosial mengikuti : tata buku/ ilmu pengetahuan dagang dan
hitung, ekonomi/koperasi, sejarah, dan geografi,. Jurusan bahasa mengikuti :
bahasa asing, sejarah, geografi/ antropologi, dan bahasa daerah.
d) Mata
pelajaran minor : merupakan pilihan satu mata pelajaran dari tiga mata
pelajaran yang tersedia : IPA, IPS, bahasa.
3)
Program pendidikan
ketrampilan, terdiri atas :
a)
Ketrampilan wajib untuk
bekal terjun ke masyarakat sekurang-kurangnya memilih satu dari program yang
tersedia dalam bidang-bidang : agraria, teknik, maritim, jasa dan kerajinan.
b)
Ketrampilan penunjang
teori untuk mereka yang meneruskan studi.
b. Kurikulum
SMA 1984
Tujuan pendidikan SMA
menurut kurikulum SMA 1984, yaitu:
1)
Mendidik para siswa
untuk menjadi manusia pembangunan sebagai warga negara indonesia yang
berpedoman pada pancasila dan UUD 1945
2)
Memberi bekal kemampuan
yang diperlakukan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi terutama di universitas dan institut
3)
Memberi bekal kemampuan
yang diperlakukan bagi siswa yang akan melanjutkan pendidikan di sekolah
tinggi, akademi, dan politeknik, program diploma atau program lainnya yang
setingkat.
4)
Memberi bekal kemampuan
bagi siswa yang akan terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikannya.
Struktur
program kurikulum SMA 1984 terdiri atas :
1)
Program inti, yang
merupakan 60% dari keseluruhan program SMA, yang bersifat wajib bagi semua
siswa, terdiri atas 15 mata pelajaran, yaitu: pendidikan agama, pendidikan
pancasila, jasmani dan kesehatan, pendidikan sejarah perjuangan bangsa, bahasa
dan sastra indonesia, geografi, pendidikan kesenian, pendidikan ketrampilan,
matematika, biologi, fisika, kimia, sejarah, dan bahsa inggris.
2)
Program khusus
(pilihan), program ini merupakan 40% dari program keseluruhan SMA, terdiri atas
dua macam program yaitu program A dan program B. Program A disajikan dalam
bentuk program-program yang disesuaikan dengan kepentingan melanjutkan di
perguruan tinggi yang terdiri atas : program ilmu-ilmu fisik, biologi, sosial,
dan pengetahuan budaya ( termasuk pengetahuan agama). Program B disajikan dalam
bentuk program-program yang disesuaikan dengan bidang-bidang kehidupan dalam
masyarakat, yaitu program-program di bidang: teknologi industri, komputer,
pertanian dan kehutanan, jasa, kesejahteraan keluarga, maritim, budaya, agama,
lain sesuai dengan kebutuhan.
c. Kurikulum
SMA 1994
Tujuan pendidikan SMA
menurut kurikulum 1994 yaitu :
1)
Meningkatkan
pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi
dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kesenian.
2)
Meningkatkan kemampuan
siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan
sosial, budaya dan alam sekitarnya.
Struktur
program kurikulum SMA 1994 mencakup :
1)
Program pengajaran
umum, program ini merupakan program pengajaran yang wajib diikuti oleh semua
siswa kelas I dan II. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan siswa sebagai
anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan
sosial, budaya, dan alam sekitarnya serta meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
dan minat siswa sebagai dasar untuk memilih program pengajaran khusus yang
sesuai di kelas III. Program pengajaran umum mencakup mata-mata pelajaran :
pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa dan sastra
indonesia, sejarah nasional dan sejarah umum, bahasa inggris, pendidikan
jasmani dan kesehatan, matematika, IPA, IPS, dan pendidikan seni.
2)
Program khusus, program
ini dipilih oleh siswa sesuai dengan kemampuan, minat, dan kemajuan belajarnya.
Tujuan untuk mempersiapkan siswa melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan
tinggi dalam bidang pendidikan akademik maupun pendidikan profesional
danmempersiapkan siswa secara langsung dan tidak langsung untuk bekerja di
masyarakat. Program khusus terdiri atas 3 jurusan, yaitu : program bahasa, IPA,
dan IPS.
4. Kurikulum
SMK
a. Kurikulum
1976/1977
Kurikulum 1976/1977
menghadirkan 8 jenis sekolah kejuruan, kedelapan SMK tersebut yaitu :
1)
Sekolah Menengah
Kesejahteraan Keluarga ( SMKK ) 3 tahun
2)
Sekolah Menengah
Karawitan Indonesia ( SMKI ) 4 tahun
3)
Sekolah Menengah Seni
Rupa ( SMSR ) 4 tahun
4)
Sekolah Menengah Musik
( SMM ) 4 tahun
5)
Sekolah Menengah
Teknologi Perkapalan ( SMT Perkapalan ) 3 tahun
6)
Sekolah Menengah
Teknologi Penerbangan ( SMT penerbangan ) 3 tahun
7)
Sekolah Menengah
Teknologi Grafika ( SMT Grafika ) 3 tahun
8)
Sekolah Menengah
Teknologi Pertanian, jurusan Teknologi Penangkapan Ikan, 3 tahun
Struktur
program kurikulum SMK 1976/1977 terdiri atas :
1)
Program umum, mencakup
20% dari keseluruhan program
2)
Program kejuruan,
mencakup 80% dari keseluruhan program, terdiri atas : dasar kejuruan, teori
kejuruan, dan praktek kejuruan. Teori dan praktek dilaksanakan secara terpisah
dengan bobot praktek kejuruan berkisar antara 40% sampai 50% dari keseluruhan
program pendidikan.
Kurikulum
SMK 1976/1977 didasarkan pada prinsip :
1)
Tujuan pendidikan
adaalah menyiapkan siswa memasuki pendidikan dunia kerja.
2)
Titik berat tertuju
pada pencapaian hasil
3)
Orientasi pendidikan
berpusat pada siswa.
4)
Metode mengajar
mengutamakan pada CBSA dengan komunikasi dua arah antara guru dan siswa.
b. Kurikulum
1984
Tujuan pendidikan
adalah agar lulusannya dapat memasuki lapangan kerja dan dimungkinkan untuk
melanjutkan ke perguruan tinggi.
Struktur kurikulum SMK
1984 terdiri atas :
1)
Program inti, terdiri
atas mata pelajaran dasar dan mata pelajaran kejuruan. Program inti di SMKTP
mencakup 70% dari program keseluruhan, sedangkan di SMKTA mencakup 60% dari
keseluruhan program. Program inti terdiri atas mata pelajaran dasar umum dan
mata pelajaran dasar kejuruan.
2)
Program pilihan,
program yang dapat dipilih sesuai bakat, minat, dan kemampuan siswa serta
kebutuhan daerah dan pembangunan. Program pendidikan SMKTP terdiri atas dua
kelompok, yaitu : ST dan SKKP. Sedangkan SMKTA mencakup 6 kelompok, 42 rumpun,
94 studi. Keenam kelompok SMKTA tersebut adalah pertanian dan kehutanan,
rekayasa, usaha dan perkantoran, kesehatan dan kemasyarakatan, kerumahtanggaan,
dan budaya.
c. Kurikulum
1994
Tujuan pendidikan SMK
menurut kurikulum 1994, yaitu :
1)
Menyiapkan siswa untuk
memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional.
2)
Menyiapkan siswa agar
mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri
3)
Menyiapkan tenaga kerja
tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini
maupun dimasa yang akan datang
4)
Menyiapkan tamatan agar
menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.
Struktur
program kurikulum SMK terdiri atas :
1)
Program umum, program
ini bersifat normatif dan wajib diikuti oleh semua siswa, dan berfungsi
membentuk watak manusia indonesia seutuhnya. Program ini terdiri atas mata-mata
pelajaran : pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, pendidikan agama, bahasa
dan sastra indonesia, pendidikan jasmani dan kesehatan, serta sejarah nasional
dan sejarah umum.
2)
Program kejuruan,
program ini terdiri atas mata-mata pelajaran dasar kejuruan dan keahlian
kejuruan. Mata-mata pelajaran dasar kejuruan berfungsi membentuk kemampuan
untuk berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kesenian yang berkaitan dengan program studi pendidikan yang
bersangkutan.
Sekolah
menengah kejuruan dikelompokkan menjadi 6 kategori yaitu : pertanian dan
kehutanan, teknologi dan industri, bisnis dan manajemen, kesejahteraan
masyarakat, pariwisata, seni dan kerajinan.
5. Kurikulum
sekolah keguruan
a. Kurikulum
1976
Struktur program kurikulum SPG 1976 mencakup :
1)
Program umum, program
ini wajib bagi semua siswa dan terdiri atas mata-mata pelajaran : pendidikan
agama, pendidikan moral pancasila, bahasa indonesia, bahasa inggris, olahraga
dan kesenian
2)
Program keguruan,
program ini bersifat wajib bagi semua siswa dan terdairi atas mata-mata
pelajaran : pedagogik, pendidikan nasional, teknik penilaian pendidikan,
administrasi sekolah, psikologi umum dan sosial, psikologi perkembangan,
psikologi pendidikan, bimbingan dan penyuluhan.
3)
Program spesialisasi,
program ini merupakan program wajib yang dipilih sesuai dengan jurusan yang
dipilihnya, guru SD atau guru TK.
b. Kurikulum
1984
Berdasarkan kepmen No
0294/U/1984, sekolah keguruan pada tingkat menengah yang mempersiapkan tenaga
guru sekolah dasar terdiri atas 3 jenis sekolah, yaitu :
1)
SPG yang mempunyai
program guru TK dan guru Sekolah Dasar.
2)
Sekolah Guru Pendidikan
Luar Biasa ( SGPLB )
3)
Sekolah Guru Olahraga (
SGO )
Struktur
program kurikulum sekolah keguruan terdiri atas 3 kelompok, yaitu:
1)
Program dasar umum
2)
Program dasar keguruan
3)
Program keguruan untuk
SPG dan SGPLB, sedangkan untuk SGO ditambah dengan program pembinaan prestasi.
Pada tahun 1991/1992
SPG dan SGO dialih fungsikan menjadi SMA, SMKK, SMEA, STM, atau Pendidikan Guru
Sekolah Dasar ( PGSD ) dibawah pengelolaan LPTK.
6. Kurikulum
perguruan tinggi
a. Kurikulum
1979
Sistem kredit semester
( SKS ) dan penjenjangan pendidikan akademik dan profesional baru diberlakukan
secara resmi tahun 1979. Pendidikan akademik dibagi menjadi :
1)
Program sarjana ( SI)
dengan program minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS, untuk minimal 8 semester
dan maksimal 14 semester.
2)
Program magister ( S2 )
dengan program minimal 36 SKS dan maksimal 50 SKS, untuk minimal 4 semester dan
maksimal 10 semester.
3)
Program doktor ( S3 )
dengan program minimal 40 SKS untuk minimal 4 semester dan maksimal 14
semester.
Pendidikan profesional dibagi menjadi :
1) Program
diploma I ( DI ) dengan program spesialisasi I, minimal 20 SKS dan maksimal 50
SKS yang dijadwalkan untuk 2 semester.
2) Program
diploma II ( D2 ) dengan program spesialisasi II, minimal 80 SKS dan maksimal
90 SKS yang dijadwalkan untuk 4 semester.
3) Program
diploma III ( D3 ) dengan program spesialisasi III, minimal 110 SKS dan maksimal
120 SKS yang dijadwalkan untuk 6 semester.
4) Program
diploma IV ( D4 ) dengan program spesialisasi IV, minimal 144 SKS dan maksimal
160 SKS yang dijadwalkan untuk 8 semester.
Struktur
kurikulum PT terdiri atas dua komponen yaitu :
1) Kurikulum
inti, yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi
2) Kurikulum
lokal, yang berkenaan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta menjadi
ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
Struktur
Kurikulum sarjana ( SI ) terdiri atas :
1) Mata-mata
kuliah umum ( MKU ) dengan porsi sebesar 10-20% dari keseluruhan program
2) Mata-mata
kuliah dasar keahlian ( MKDK ) dengan porsi sebesar 30-50% dari keseluruhan
program
3) Mata-mata
kuliah keahlian ( MKK ) dengan porsi 30-60% dari keseluruhan program.
Penataan
kurikulum PT dilakukan di Direktorat Jendral Pendidiakn Tinggi Pendidikan
Tinggi dengan jalan menugaskan pada 11 konsorsium Pendidikan Tinggi pada tahun
199,dalam rangka melaksanakan UU No.2 Th 1989 dan PP No 30 Th 1990,untuk
menghasilkan kurikulum PPT yang fleksibeldan dapat mengantisipasi terhadap
kebutuhan masyarakat(link and match ) dan perkembangan ilmu,tegnologi,dan
kesenian.Ke 11 konsorsium tersebut antara lain : ilmu kesehatan, ilmu
pertanian, ilmu seni, ilmu ekonomi, ilmu sastra dan filsafat, filsafat, ilmu
hukum, kependidikan, ilmu sosial, matematika dan ilmu pengetahuan alam ( MIPA
), dan teknologi. Hasil dari konsorsium tersebut antara lain adalah kurikulum
PT 1994 yang sekarang berlaku di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
5.
FAKTOR
PENUNJANG PENDIDIKAN DARI MASA KE MASA
1. Perluasan
dan pemerataan kesempatan pendidikan.
Perluasan dan pemerataan kesempatan
belajar melalui pembangunan gedung dengan memperhatikan penyebaran lokasinya
dan rehabilitasi sekolah. Penghapusan sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)
secara bertahap untuk semua kelas. Kewajiban belajar selama 9 tahun. Dan
didirikannya sekolah-sekolah serta perguruan tinggi terbuka bagi siswa-siswa
yang tidak mampu.
2. Pengadaan
alat pendidikan
Disebarkan sarana belajar mengajar,
fasilitas sekolah, alat-alat praktek dan alat peraga untuk sekolah-sekolah dari
SD - perguruan tinggi
3. Pengadaan
buku pelajaran
Dikirimkan buku-buku pelajaran pokok,
buku kurikulum lengkap, buku praktek, buku tes dan buku perpustakaan di
tiap-tiap sekolah dan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
4. Pengadaan
dan peningkatan mutu tenaga mengajar.
Diangkat guru kelas, guru agama, penjaga sekolah, guru kejuruan, dan dosen
yang bermutu serta diadakan penataran guru dan dosen.
5. Peningkatan
mutu pendidikan
Meningkatkan alat-alat belajar mengajar
bagi Sd,SMP,SMA,SMK,SPG dan SGO,Perguruan Tinggi
A.
KESIMPULAN
Dari
uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan proses
pengembangan masyarakat menuju arah yang lebih maju dengan cara dibimbing dan
diarahkan. Pendidikan di indonesia dari tahun ke tahun selalu mengalami
perubahan seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan serta daya
pikir masyarakat yang lebih maju. Pada saat orde lama dan orde baru pendidikan
di indonesia masih terpengaruh oleh kolonial,politik dan ekonomi yang sangat
mendominasi namun setelah reformasi pendidikan di indonesia berubah dari
sentralisasi ke desentralisasi. Kurikulum pada saat reformasi juga berubah,
lebih menekankan pada peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif. Pendidikan
diharapkan mampu menghasilkan manusia yang dapat menyesuaikan diri serta mampu
mengembangkan masyarakat masa depan. Secara khusus dapat dikemukakan beberapa
upaya antisipasi masa depan, antara lain :
1. Aspek
yang paling berperan dalam individu untuk memberi arah antisipasi tersebut
yakni nilai dan sikap.
2. Pengembangan
budaya dan sarana kehidupan
3. Tentang
pendidikan itu sendiri, utamanya pengembangan sarana pendidikan.
B.
REKOMENDASI
Sebaiknya pemerintah saling bekerja
sama dengan masyarakat untuk memajukan pendidikan nasional. Pemerintah
seharusnya simpati terhadap siswa yang berprestasi dan lebih peduli terutama
pada anak-anak yang kurang mampu. Masyarakat tidak seharusnya selalu
mengharapkan bantuan dari pemerintah sebaiknya masyarakat lebih mandiri dan berusaha,
agar pendidikan nasional indonesia dapat lebih maju dan mempunyai mutu yang
bagus.
DAFTAR PUSTAKA
Mudyahardjo,
redja.2001.pengantar pendidikan.PT
raja grafindo persada:jakarta
Subiyanto,
Drs.1998.pengantar pendidikan.Universitas
Muhammadiyah
Magelang:Magelang
Bernadib,
imam.1996.dasar-dasar kependidikan.yudhistira:jakarta
Ahmadi,abu,Drs.1975.sejarah
pendidikan.CV.toha putra:semarang
Soemanto,wasty.1985.landasan historis pendidikan indonesia.usaha
nasional:
Surabaya
http://www.anneahira.com/sejarah-pendidikan.htm